Selasa 12 Jul 2022 16:42 WIB

Presiden Yoon Beri Penghormatan Terkahir untuk Shinzo Abe

Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol mengunjungi altar berkabung untuk mantan perdana menteri Jepang Shinzo Abe di Kedutaan Besar Jepang di pusat kota Seoul.

Rep: Fergi Nadira Bachruddin/ Red: Partner
.
.

Photo: Yonhap
Photo: Yonhap

안녕하세여, 여러분들 (Annyeonghaseyo, yeorobundeul)...

Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol mengunjungi altar berkabung untuk mantan perdana menteri Jepang Shinzo Abe di Kedutaan Besar Jepang di pusat kota Seoul pada Selasa (12/72022). Ia berbelasungkawa berdoa untuk jiwa mendiang pemimpin terlama Jepang itu.

Yoon memberikan penghormatan tanpa suara di depan altar yang didirikan di pusat informasi publik dan budaya Kedutaan Besar Jepang di pusat kota Seoul. Ia menandatangani buku belasungkawa sebelum berbicara singkat dengan Duta Besar Jepang untuk Seoul Koichi Aiboshi.

Dalam buku belasungkawa, Yoon menulis bahwa dia berdoa untuk mantan perdana menteri yang mempersembahkan dirinya untuk kemakmuran dan pembangunan Asia.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya presiden Korsel untuk meningkatkan hubungan Seoul-Tokyo, yang telah berubah dari buruk menjadi lebih buruk selama pemerintahan Moon Jae-in sebelumnya karena pertengkaran tentang masalah sejarah meningkat. Kunjungan Yoon juga datang setelah dia beebrapa kali menyatakan niatnya untuk memperbaiki hubungan de ngan Jepang.

Korean Times mencatat Seoul juga akan mengirimkan delegasi ke Jepang untuk menghadiri pemakaman Abe. Perdana Menteri Han Duck-soo akan memimpin delegasi itu.

Kunjungan presiden Korea ke peringatan mendiang mantan perdana menteri Jepang merupakan peristiwa langka dalam sejarah kedua negara. Pada tahun 2000, Presiden Korea saat itu Kim Dae-jung mengunjungi Tokyo dan menghadiri upacara pemakaman mantan Perdana Menteri Jepang Keizo Obuchi, yang meninggal saat menjalani masa jabatannya.

Kim dan Obuchi menjadi dekat saat mereka mengumumkan Deklarasi Bersama Korea-Jepang pada 1998. Kedua negara menyepakati hubungan berorientasi masa depan berdasarkan pengakuan Jepang atas kerusakan dan penderitaan yang disebabkan selama pemerintahan kolonial masa lalunya atas Korea.

Selama kampanye pemilihan presiden, Yoon berjanji untuk meningkatkan hubungan Seoul-Tokyo dengan menegaskan kembali deklarasi 1998. Saat itu adalah satu-satunya kasus seorang presiden Korea yang sedang menjabat mengunjungi pemakaman seorang perdana menteri Jepang.

Selain itu, sejumlah mantan perdana menteri, dan anggota parlemen Jepang telah menghadiri pemakaman presiden Korea hingga 2015. Namun, Jepang tidak mengirimkan delegasi ke upacara pemakaman mantan Presiden Roh Tae-woo pada Oktober tahun lalu dan Chun Doo-hwan sebulan kemudian, setelah hubungan kedua negara memburuk pada 2019.

Dengan latar belakang ini, kunjungan Yoon ke altar Abe ditafsirkan sebagai upaya untuk menjaga momentum pembicaraan dengan Jepang. Hubungan Korea dengan Jepang merosot ke level terendah setelah Jepang mulai membatasi ekspor bahan-bahan industri utama ke Korea pada 2019, sebagai pembalasan nyata terhadap putusan Mahkamah Agung di sini yang memerintahkan perusahaan-perusahaan Jepang untuk memberi kompensasi kepada para korban kerja paksa Korea yang masih hidup.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement