Selasa 12 Jul 2022 18:11 WIB

Pakar Jelaskan Potensi Digital Marketing 'Generasi Z'

Diketahui ada sekitar dua miliar orang dalam rentang usia Gen Z secara global.

Red: Gilang Akbar Prambadi
Generasi Z Ilustrasi
Foto: Pixabay
Generasi Z Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini, diketahui ada sekitar dua miliar orang dalam rentang usia Gen Z secara global. Para penduduk dunia tersebut, yang lahir antara tahun 1997 dan 2012, rata rata berusia 10-25 tahun ini mewakili sekitar 30 persen dari total populasi global, biaya pemasaran digital juga terus meningkat untuk menargetkan ke segment ini. Pengiklan menghabiskan 356 miliar dolar Amerika Serikat (AS) untuk iklan digital tahun lalu. Jumlah itu diperkirakan akan meningkat mencapai 460 miliar AS pada tahun 2024. Daya beli yang rata-rata, remaja mempengaruhi orang tua mereka untuk membelanjakan lebih dari 600 miliar dolar AS per tahun secara global. 

Gen Z diketahui menghabiskan rata-rata delapan jam lebih dalam sehari untuk menjelajahi dunia daring. 55 persen Gen Z menggunakan ponsel cerdas mereka selama lima jam atau lebih dalam sehari. Lebih dari 32 persen transaksi daring Gen Z terjadi di perangkat seluler. 

Baca Juga

Lebih dari 33 persen Gen Z terbujuk untuk membeli sesuatu setelah melihatnya di media sosial. 43 persen Gen Z akan berpartisipasi dalam ulasan produk. Peringkat dan ulasan perusahaan yang baik membuat 62 persen Gen Z merasa percaya diri untuk membeli.

Gen Z memiliki kebutuhan dan kualitas yang unik, sangat penting untuk membangun pesan merek dan produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan Anda secara real time. Beberapa karakteristik menarik konsumen Gen Z termasuk, Gen Z lebih menyukai pembelian online daripada membeli secara offline, sebagian belum cukup umur mempunyai kartu kredit biasanya menggunakan e-wallet dan layanan beli sekarang, bayar nanti, untuk berbelanja online.

Country Head Xapads Edo Fernando membagikan beberapa pertimbangan penting untuk beriklan ke Gen Z Social Media, cara generasi sebelumnya dalam mengkonsumsi konten adalah berupa foto, video, koran online, bahkan iklan radio, sedangkan Gen Z lebih menyukai platform dengan video pendek. Maka dari itu, marketers harus memiliki kemampuan untuk membuat konten video yang dapat menarik perhatian mereka yang berhubungan.

"Produk identitas, Gen Z cenderung menyukai iklan yang realistis daripada idealis. mereka juga cenderung lebih tertarik pada produk atau jenama yang bisa mengemas konten yang relatable dengan kehidupan," ujar dia di Jakarta, Selasa (12/6/2022).

Influencer marketing, audiens diperkenalkan dengan jenama melalui influencer di media sosial, atau konten yang dibuat oleh penggunanya langsung, kemudian membagikan pengalaman otentik dan percakapan dua arah. Kemudian konten UGC (User generated content) dapat meningkatkan penjualan dan membangun loyalitas brand 

"Kuncinya adalah pahami apa yang membedakan audiens Gen Z dan Milenial dan terapkan strategi pemasaran dengan pesan yang tepat melalui channel yang sesuai, Xapads Media merangkul kekuatan periklanan terprogram dan otomatisasi periklanan dapat membantu pemasar menjangkau audiens mereka kapan dan dimanapun mereka berada. Dengan pemikiran ini, Edo percaya bahwa ada beberapa strategi yang dapat diterapkan perusahaan untuk berhasil beriklan yang efektif ke Gen Z," kata Edo

Gen Z dikenal pragmatis, kata dia, maka tambahkan nilai tambah praktis seperti pengiriman gratis atau kode diskon yang dapat membantu mereka membuat keputusan yang lebih mudah tentang produk Anda.

Loyalitas jenama akan menjadi yang utama, Mereka lebih cenderung membeli dari merek yang memiliki nilai yang sama dengan mereka, sehingga identitas merek Anda perlu mencerminkan nilai-nilai ini yang penting bagi pelanggan Anda.

"Prioritaskan informasi daripada iklan sederhana. fokuslah pada taktik seperti pemasaran influencer untuk menghasilkan sebanyak mungkin buzz organik tentang merek Anda, lakukan brainstorming produk dan kampanye yang berpeluang diambil oleh konsumen dan media lainnya. Pengiklan harus tetap gesit dengan pilihan hiburan yang terus meningkat ini karena kecenderungan generasi yang terus berpindah dari satu platform ke platform streaming lainnya, mereka dapat menemukan konten terbaru atau penawaran terbaik," kata dia.

“Hal ini akan menghasilkan lebih banyak peluang iklan CTV dan programatik bagi pemasar, bahkan peluang besar di dunia video game, Xapads Media dapat membantu merampingkan dan mengoptimalkan upaya periklanan untuk menjangkau audiens mereka melalui periklanan terprogram dan otomatisasi baik itu tampilan, streaming video, audio, game, CTV, OEM, atau di media terpercaya lainnya,” ujar dia menambahkan.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَّذِيْنَ يَأْكُلُوْنَ الرِّبٰوا لَا يَقُوْمُوْنَ اِلَّا كَمَا يَقُوْمُ الَّذِيْ يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطٰنُ مِنَ الْمَسِّۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ قَالُوْٓا اِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبٰواۘ وَاَحَلَّ اللّٰهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبٰواۗ فَمَنْ جَاۤءَهٗ مَوْعِظَةٌ مِّنْ رَّبِّهٖ فَانْتَهٰى فَلَهٗ مَا سَلَفَۗ وَاَمْرُهٗٓ اِلَى اللّٰهِ ۗ وَمَنْ عَادَ فَاُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual beli sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Barangsiapa mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barangsiapa mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.

(QS. Al-Baqarah ayat 275)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement