Senin 18 Jul 2022 06:25 WIB

Perundungan di Dunia Maya Bisa Berdampak Besar pada Korban

Cyberbullying atau perundungan di dunia maya memiliki dampak besar

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Ilustrasi serangan siber (F5 Labs)
Ilustrasi serangan siber (F5 Labs)

Teknologi informasi di dunia terus berkembang secara masif, tahun 2022 pengguna internet Indonesia pun sudah mencapai 204,7 juta. Di luar kemanfaatan internet yang membantu memudahkan kehidupan manusia, aktivitas di dunia digital yang tinggi ternyata juga menimbulkan efek negatif seperti konten-konten negatif yang beredar di media sosial. Salah satunya yang sempat marak adalah cyberbullying.

"Cyberbullying adalah perilaku perundungan di dunia maya, dapat memunculkan rasa takut, tidak nyaman dan tersisihkan," kata Jurnalis dan Relawan TIK, Guntur Rahmatullah, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, pada Kamis (7/7/2022), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.

Baca Juga: Punya Potensi Jumbo, Teten Ajak Pelaku Seni Masuk Ekosistem Digital

Lebih jauh dia mengatakan, cyberbullying atau perundungan di dunia maya memiliki dampak yang besar kepada korban bahkan bisa berujung tindakan bunuh diri. Contoh cyberbullying antara lain flaming, sebagai tindakan seseorang mengirimkan pesan teks berisi kata-kata frontal dan penuh amarah. Secara umum tindakan flaming berupa provokasi, penghinaan, pengejekan, hingga menyinggung orang lain.

Jenis cyberbullying lainnya adalah cyberstalking seperti tindakan memata-matai, menggangu, dan pencemaran nama baik terhadap seseorang yang dilakukan secara intens. Dampaknya orang yang menjadi korban merasakan ketakutan besar dan depresi.

"Sudah banyak korban cyberbullying. Karena itu, jangan sampai jadi pelaku cyberbullying karena etika yang kurang dijaga. Perbuatan cyberbullying ada hukumannya," tuturnya lagi.

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi.

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya antara lain Relawan Mafindo Puji F Susanti, Dosen IAI Dalwa dan Relawan TIK Indonesia, Mukhamad Ainul Yaqin serta Jurnalis Relawan TIK, Guntur Rahmatullah. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement