Rabu 13 Jul 2022 23:29 WIB

AS Minta Rusia Segera Bebaskan Warga Ukraina yang Dipindah Paksa

Blinken sebut Rusia deportasi secara paksa 900 ribu hingga 1,6 juta warga Ukraina.

Red: Reiny Dwinanda
Relawan membantu seorang pengungsi di kursi roda setelah melarikan diri dari perang dari negara tetangga Ukraina, di perbatasan di Medyka, Polandia tenggara, Rabu, 6 April 2022. Laporan yang diperoleh AS menyebut Moscow sengaja memisahkan anak-anak Ukraina dari orang tua mereka dan menculik yang lainnya dari panti asuhan sebelum menempatkan mereka untuk diadopsi di Rusia.
Foto: AP/Sergei Grits
Relawan membantu seorang pengungsi di kursi roda setelah melarikan diri dari perang dari negara tetangga Ukraina, di perbatasan di Medyka, Polandia tenggara, Rabu, 6 April 2022. Laporan yang diperoleh AS menyebut Moscow sengaja memisahkan anak-anak Ukraina dari orang tua mereka dan menculik yang lainnya dari panti asuhan sebelum menempatkan mereka untuk diadopsi di Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat meminta Rusia untuk segera membebaskan warga Ukraina yang dipaksa keluar dari negara asal mereka. AS merujuk pada laporan bahwa Moskow menempatkan anak-anak Ukraina untuk diadopsi dan ribuan lainnya "menghilang".

"Pemindahan dan deportasi orang-orang yang dilindungi secara tidak sah merupakan pelanggaran berat terhadap Konvensi Jenewa Keempat tentang perlindungan warga sipil dan merupakan kejahatan perang," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Rabu (13/7/2022).

Baca Juga

Dalam sebuah pernyataan, Blinken mengatakan laporan itu mengindikasikan bahwa Moskow "sengaja memisahkan anak-anak Ukraina dari orang tua mereka dan menculik yang lainnya dari panti asuhan sebelum menempatkan mereka untuk diadopsi di Rusia". Rusia juga dituding "menahan atau menghilangkan ribuan warga sipil Ukraina yang tidak lulus 'filtrasi'.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement