Kamis 14 Jul 2022 03:29 WIB

Informatika UMM Kembangkan Artificial Intelligence di Bidang Batik

Informatika UMM menyebut batik sudah diakui sebagai warisan tak benda budaya manusia

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kegiatan membatik/ilustrasi. Program Studi (Prodi) Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) siap mengembangkan teknologi Artificial Intelligence (AI) di bidang batik. Hal itu diperkuat dengan kunjungan prodi ke Paguyuban Pecinta Batik Indonesia (PPBI) Sekar Jagad dan Balai Besar Kerajinan Batik (BBKB) Kementerian Perindustrian Indonesia, Yogyakarta, beberapa waktu lalu.
Foto: Antara
Kegiatan membatik/ilustrasi. Program Studi (Prodi) Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) siap mengembangkan teknologi Artificial Intelligence (AI) di bidang batik. Hal itu diperkuat dengan kunjungan prodi ke Paguyuban Pecinta Batik Indonesia (PPBI) Sekar Jagad dan Balai Besar Kerajinan Batik (BBKB) Kementerian Perindustrian Indonesia, Yogyakarta, beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG --  Program Studi (Prodi) Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) siap mengembangkan teknologi Artificial Intelligence (AI) di bidang batik. Hal itu diperkuat dengan kunjungan prodi ke Paguyuban Pecinta Batik Indonesia (PPBI) Sekar Jagad dan Balai Besar Kerajinan Batik (BBKB) Kementerian Perindustrian Indonesia, Yogyakarta, beberapa waktu lalu.

Ketua Prodi Informatika UMM Galih Wasis Wicaksono menjelaskan alasan pihaknya memilih batik untuk dikembangan ke dunia AI. Menurutnya, batik merupakan budaya asli Indonesia yang berasal dari perpaduan seni dan teknologi para leluhur bangsa. Batik juga telah menjadi ciri khas bangsa Indonesia.

“Jadi tak ada salahnya kami mengembangkan AI di bidang batik ini. Apalagi United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) secara resmi mengakui batik masuk ke dalam daftar representatif budaya tak-benda warisan manusia,” katanya dalam siaran pers yang diterima Republika, Rabu (13/7/2022).

Terkait tujuan kunjungan ke PPBI, Galih mengatakan, pihaknya ingin merintis kemitraan yang nantinya akan mengumpulan dataset untuk kebutuhan pengembangan AI. Tidak hanya untuk AI, data set ini juga akan digunakan untuk kegiatan pendidikan, pembelajaran di perkuliahan atau juga riset terkait batik.  

Selanjutnya, PPBI Sekar jagad juga menyambut baik tawaran kemitraan dari Prodi Informatika UMM. Bahkan ada beberapa rencana kerja yang bisa segera dilakukan kolaborasi. Beberapa di antaranya dengan proses digitalisasi buku batik yang melibatkan dosen dan mahasiswa. 

Galih menambahkan, tujuan yang sama juga diemban saat datang ke BBKB Kementerian Perindustrian Indonesia. Mereka juga ingin lebih mengenal produk teknologi dari BBKB serta data set batik yang nantinya bisa digunakan untuk penyusunan AI yang lebih baik.

Adapun beberapa kolaborasi yang bisa dilakukan adalah penelitian, magang, pengembangan data set AI yang nantinya bisa digunakan untuk riset atau proyek yang lebih mumpuni. Menurut Galih, BBKB saat ini telah memiliki aplikasi di bidang batik yakni Batik Analyzer dan Nadin. Aplikasi pertama digunakan untuk mengklasifikasi jenis batik tulis, cap, print, dan lain sebagainya. 

"Sedangkan aplikasi Nadin diperuntukan untuk pencocokan warna atau color matching dari bahan pewarna alami, yang akan digunakan sebagai pewarna batik," ungkapnya.

Berangkat dari hal tersebut kunjungan ini membuka peluang para mahasiswa Informatika UMM untuk ikut serta dalam pengembangan aplikasi-aplikasi BBKB. Harapannya mereka bisa menambah pengalaman dan kompetensi mahasiswa serta memberikan inovasi solutif dalam pengembangan AI batik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement