Kamis 14 Jul 2022 16:25 WIB

Usut Kematian Brigadir J, Komnas HAM Panggil Semua Pihak

Komnas HAM belum bisa memastikan berapa lama tim akan bekerja membantu Polri. 

Red: Ratna Puspita
Komisioner Komnas HAM Mohammad Choirul Anam
Foto: Republika/Thoudy Badai
Komisioner Komnas HAM Mohammad Choirul Anam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) memastikan akan memanggil semua pihak terkait untuk mengumpulkan data dan informasi guna mengungkap kasus baku tembak antaranggota polisi yang menewaskan Brigadir J. Pemanggilan itu merupakan bagian dari hak semua pihak yang masuk dalam peristiwa tersebut. 

Komnas HAM akan mengedepankan prinsip imparsialitas dalam pengungkapan kasus ini. "Seperti kasus-kasus lainnya, semua pihak akan dimintai keterangan," kata anggota Komnas HAM Mohammad Choirul Anam melalui keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis (14/7/2022).

Baca Juga

Tidak hanya memintai keterangan dari pihak-pihak terkait, Komnas HAM juga akan mengumpulkan semua barang bukti dari kasus baku tembak polisi dan polisi yang terjadi di rumah dinas Kepala Divisi (Kadiv) Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. "Barang bukti tersebut nantinya digunakan sebagai pendukung pengungkapan kasus," ujarnya.

Komnas HAM telah memiliki pengalaman dalam mengungkap kasus-kasus besar, misalnya kasus kematian Pendeta Yeremia, KM 50, dan tes wawasan kebangsaan (TWK). Berkaca dari pengalaman pengungkapan kasus-kasus tersebut, Komnas HAM yakin dapat membantu polisi untuk mengusut tuntas kematian Brigadir J hingga menjadi lebih jelas.

"Yang jelas, kami memastikan akan memanggil pihak-pihak terkait karena keterangannya dibutuhkan sekali," ujar Anam.

Dalam keterangannya, Anam mengatakan, Komnas HAM belum bisa memastikan berapa lama tim akan bekerja membantu Polri. Sebab, hal itu juga tergantung pada kesiapan pihak yang akan dimintai keterangan, termasuk dari para ahli.

"Komnas HAM juga akan melihat langsung semua tempat atau lokasi yang dibutuhkan," ujarnya.

Komnas HAM mendukung langkah Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang melibatkan atau mengajak lembaga HAM itu untuk mengungkap kasus baku tembak antaranggota polisi tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement