Jumat 15 Jul 2022 21:59 WIB

Wagub DKI Setuju Biaya untuk Perbaikan Jakarta Lebih Mahal daripada Pembangunan IKN

Riza sependapat opini dari Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Red: Andri Saubani
Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria.
Foto: Dok Pribadi.
Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengakui, biaya pembangunan untuk perbaikan daya dukung di Jakarta jauh lebih mahal dibandingkan pembangunan di Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur. Riza sependapat opini dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

"Biayanya jauh lebih mahal karena Jakarta sudah jadi kota, tentu pembangunan di sini jauh lebih mahal," kata Riza Patria di Balai Kota Jakarta, Jumat (15/7/2022).

Baca Juga

Riza menilai, harga tanah hingga harga material di Jakarta juga lebih mahal. Dengan begitu, setiap pembangunan sarana dan infrastruktur seperti jalan, jembatan, gedung hingga kawasan industri juga dipastikan lebih mahal di kawasan Jakarta dan sekitarnya.

"Semua ada satuannya, harganya bisa dilihat. Berapa harga satuan di Jakarta dan di Kalimantan, plus-minus tentunya," kata Riza.

Politisi Partai Gerindra itu tidak menampik dan sependapat dengan pernyataan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Sebelumnya, Menteri PUPR mengatakan, merenovasi kondisi DKI Jakarta diperkirakan akan menghabiskan lebih banyak biaya daripada pembangunan di ibu kota baru.

"Jadi daya dukung Jakarta ini sudah berat, memperbaikinya pun mungkin lebih mahal kalau kita bikin baru," kata Basuki di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (11/7/2022).

Menteri PUPR mengatakan, pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, bisa dimulai pada Agustus 2022.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement