Selasa 19 Jul 2022 11:15 WIB

ARS University Lolos Pendanaan Matching Fund Kedaireka 

Dua platform digital kolaborasi dosen dan mahasiswa ini lolos raih pendanaan.

Red: Agus Yulianto
Kemendikbud resmi umumkan perguruan tinggi yang dapat pendanaan Program Matching Fund Kedaireka.
Foto: Istimewa
Kemendikbud resmi umumkan perguruan tinggi yang dapat pendanaan Program Matching Fund Kedaireka.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI), resmi mengumumkan daftar Perguruan tinggi yang mendapatkan bantuan pendanaan melalui Program Matching Fund Kedaireka.  

Kedaireka merupakan suatu platform yang nantinya dapat menghubungkan sinergi dan membuka kolaborasi antara mitra dengan instansi perguruan tinggi, baik perguruan tinggi negeri maupun swasta dalam mengembangkan atau menciptakan suatu inovasi yang baru. 

Setelah proses panjang yang dilalui ARS University, menerima bantuan pendanaan tahun anggaran 2022 periode Maret dan April gelombang 3 dalam program Matching Fund Kedaireka. Yakni, Tepang (ketemu di lapang) yang merupakan startup Platform yang berfokus pada kelola lapang dan sekolah bola. Serta, Ensiklotari yaitu Platform Digital Edukasi Tari. Kedua platform tersebut adalah hasil karya kolaborasi antara Dosen dan mahasiswa ARS University. 

Menurut Ketua Platform Tepang, Wiseto, tepang ini adalah paltform digital yang khusus mengelola penyewaan lapangan sekolah sepak bola, dan event olahraga. Selain itu, kata dia, dalam tepang masyarakat bisa menemukan berbagai lapangan olahraga yang dibutuhkan dan dapat mengikuti berbagai event olahraga yang sudah tersedia didalam aplikasi. 

Tepang pun, kata dia, dapat memberikan manfaat memudahkan user untuk menyewa lapang olahraga, lalu dapat memberikan informasi event olahraga yang tersedia. Tepang juga menghadirkan fitur untuk mencari lawan tanding untuk mengasah skill tiap team.

"Tepang juga menghadirkan sekolah sepakbola bagi user yang ingin mengasah skillnya secara profesional lewat akademik," kata dia dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Selasa (18/7/2022).

Sementara menurut Ketua Tim Ensiklotari Iedam Ansori, pendanaan ini merupakan bentuk apresiasi bagi timnya. Karena Ensiklotari hadir menjadi website aplikasi dan mobile apps yang ingin memberikan solusi dimana sanggar tari bisa tetap memberikan materi kepada murid-muridnya dengan bentuk secara virtual menggunakan video tutorial, dengan terkoordinir, terpadu dan terarah. 

Manfaat dari EnsikloTari, kata dia, dapat menjembatani para ahli tari dengan masyarakat, agar proses produksi dan estafet pengetahuan seni budaya dapat berlangsung kapan saja, dan di mana saja, dengan bantuan teknologi. 

Harapannya, kata dia, EnsikloTari dapat menjadi suatu ruang yang memerdekakan pembelajaran seni menjadi suatu pengalaman yang menyenangkan. "Terutama karena pemajuan kebudayaan bangsa adalah ujung tombak terciptanya identitas pelajar dan masyarakat yang berintegrasi dan berkarakter kuat," katanya.

Kedaireka menjadi solusi terkini dalam mewujudkan suatu kemudahan sinergi kontribusi perguruan tinggi dengan komersialisasi industry untuk kemajuan bangsa Indonesia, yang sejalan dengan visi dari Kampus Medeka Kemendikbud RI. 

Program Kedaireka ini tentunya memiliki seleksi yang cukup ketat dimulai dari pencetusan ide, pembentukan tim yang berasal dari mahasiswa, menyusun jobdesk dan membangun komitmen antar anggota, menentukan progress tim kedepannya, menyusun proposal dan RAB untuk Kedaireka, Wawancara bersama tim Kedaireka, dan menunggu penilaian akhir. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement