Selasa 19 Jul 2022 14:04 WIB

KAI Catat Peningkatan Volume Penumpang Hingga 42 Persen, Didominasi Jabodetabek

Kenaikan volume penumpang didominasi Jabodetabek hingga 89,9 juta orang

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas membawa poster kampanye cegah tindak kekerasan seksual di kereta api di Stasiun Gubeng Surabaya, Jawa Timur. PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat peningkatan volume penumpang kereta api (KA) jarak jauh pada semester I 2022 hingga 42 persen dibandingkan periode yang sama pada 2022. Pada periode tersebut jumlah penumpang KA jarak jauh mencapai 119,8 juta orang.
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Petugas membawa poster kampanye cegah tindak kekerasan seksual di kereta api di Stasiun Gubeng Surabaya, Jawa Timur. PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat peningkatan volume penumpang kereta api (KA) jarak jauh pada semester I 2022 hingga 42 persen dibandingkan periode yang sama pada 2022. Pada periode tersebut jumlah penumpang KA jarak jauh mencapai 119,8 juta orang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat peningkatan volume penumpang kereta api (KA) jarak jauh pada semester I 2022 hingga 42 persen dibandingkan periode yang sama pada 2022. Pada periode tersebut jumlah penumpang KA jarak jauh mencapai 119,8 juta orang.

“Volume pelanggan pada Semester I 2022 didominasi oleh pelanggan KRL di wilayah Jabodetabek dimana jumlahnya mencapai 89,9 juta penumpang,” kata VP Public Relations KAI Joni Martinus dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (19/7/2022).

Dia menjelaskan kenaikan jumlah penumpang tersebut juga ditunjang oleh meredanya pandemi Covid-19. Selain itu juga dipengaruhi tingkat vaksinasi yang semakin membaik dan relaksasi persyaratan perjalanan di awal tahun 2022.

“Kinerja angkutan penumpang KAI grup pada Semester I 2022 mengalami recovery yang signifikan,” tutur Joni.

Dia menuturkan, tren positif tersebut menunjukkan mulai meningkatnya mobilitas masyarakat. Selain itu juga meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap angkutan kereta api. 

Joni menambahkan, pada tahun ini KAI juga terus memperluas layanan dengan mengoperasikan kembali jalur KA Garut-Cibatu pada 24 Maret 2022. Jalur tersebut dibuka pertama kali pada tahun 1889 dan berhenti beroperasi pada tahun 1983. 

“Dalam reaktivasi jalur sepanjang 19 km tersebut, juga dioperasikan kembali tiga stasiun yaitu Stasiun Garut, Wanaraja, dan Pasirjengkol,” ucap Joni.

Pada periode Semester I 2022, KAI juga kembali menyelenggarakan angkutan Lebaran setelah dua tahun vakum akibat kasus pandemi Covid-19 masih tinggi. Joni mengungkapkan volume penumpang pada angkutan Lebaran 2022 mencapai 4,39 juta orang yang diselenggarakan selama 22 hari yakni 22 April hingga 13 Mei 2022. 

“Pencapaian luar biasa tersebut telah mendekati pencapaian angkutan Lebaran pada 2019 sebanyak 6,84 juta pelanggan,” tutur Joni. 

Untuk mengajak masyarakat menggunakan kereta api, Joni menuturkan KAI menyelenggarakan dua event promo tiket yaitu KAI Access Online Travel Fair pada 27-29 Maret 2022 dan KAI Access Ramadan Festive 2022 pada 19-21 April 2022. Total sebanyak 82 ribu tiket dengan potongan harga khusus diberikan bagi pelanggan untuk kedua event promo tersebut.

Dalam rangka peningkatan pelayanan terhadap pelanggan, Joni memastikan KAI terus berkolaborasi dengan berbagai pihak. Pada 2 Februari 2022, KAI bekerja sama dengan Perum DAMRI untuk menghadirkan layanan antarmoda Kereta Api Jarak Jauh dengan Bus DAMRI. 

“Pelanggan KA Jarak Jauh dapat memesan tiket Bus DAMRI untuk menuju stasiun keberangkatan maupun dari stasiun kedatangan ke tujuan yang diinginkan melalui aplikasi KAI Access,” ungkap Joni.

Sementara pada 15 Juni 2022, KAI bersama dengan Transjakarta juga melakukan kolaborasi strategis. Kerja sama tersebut meliputi sistem integrasi antarmoda, pengembangan usaha transportasi terpadu, dan pengembangan kawasan berorientasi transit.

KAI juga konsisten mematuhi aturan pemerintah terkait perjalanan menggunakan kereta api di tengah regulasi transportasi kereta api di tengah pandemi sangat dinamis. Mulai 17 Juli 2022, KAI menerapkan aturan yang menyesuaikan terbitnya SE Kementerian Perhubungan Nomor 72 Tahun 2022.

“KAI optimis bahwa adanya kebijakan ini tidak menyurutkan minat masyarakat untuk bepergian dengan kereta api yang selalu mengedepankan protokol kesehatan,” jelas Joni.

Joni menambahkan, pada semester I 2022 m, layanan kereta api terdapat momentum untuk melakukan penindakan terhadap penumpang yang melakukan pelecehan seksual selama dalam perjalanan kereta api. Joni mengatakan hal tersebut merupakan langkah tegas yang KAI lakukan untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual di layanan KAI. 

“Di samping menggandeng Komnas Perempuan, YLKI, Pemerintah Daerah, kepolisian, dan stakeholders lainnya, KAI juga melakukan kampanye serentak di berbagai kota,” tutur Joni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement