Rabu 20 Jul 2022 17:11 WIB

Sultan Sebut akan Bangun Kawasan Wisata Terpadu di Pantai Depok

Sultan berharap penataan tak sekadar untuk kuliner tapi juga ruang pentas seni budaya

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Gita Amanda
Warga menikmati senja di kawasan Laguna Depok, Bantul, Yogyakarta, Selasa (19/7/2022). Setiap sore kawasan Laguna Depok dan Pantai Depok menjadi salah satu spot wisata untuk menikmati senja. Untuk Laguna Depok menjadi spot wisata baru, karena bisa melihat Jembatan Kretek 2 yang bulan depan rencananya akan diresmikan.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Warga menikmati senja di kawasan Laguna Depok, Bantul, Yogyakarta, Selasa (19/7/2022). Setiap sore kawasan Laguna Depok dan Pantai Depok menjadi salah satu spot wisata untuk menikmati senja. Untuk Laguna Depok menjadi spot wisata baru, karena bisa melihat Jembatan Kretek 2 yang bulan depan rencananya akan diresmikan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyebut pihaknya akan membangun kawasan wisata terpadu di Pantai Depok, Kabupaten Bantul, DIY. Pembangunan ini dilakukan dengan mendesain ulang kawasan tersebut secara menyeluruh.

Hal ini disampaikan Sultan saat meninjau lokasi, pada Selasa (19/7/2022) kemarin, yang mana mengalami kerusakan akibat gelombang tinggi beberapa waktu lalu. Pasalnya, terjadi kerusakan pada bangunan semi permanen di kawasan Pantai Depok yang menimbulkan kerugian, terutama bagi pelaku industri pariwisata yang ada di Pantai Depok.

Baca Juga

Sultan pun mengatakan, pembangunan kawasan wisata terpadu ini harus dilakukan secara menyeluruh dan harus saling terintegrasi. Artinya, pembangunan ini tidak hanya kawasan di bibir pantai.

Namun, kata Sultan, pembangunan akan dilakukan hingga akses ke sekitar laguna yang bisa dijadikan dermaga. Sultan juga meminta agar penataan tidak hanya untuk kuliner saja, namun juga diharapkan adanya ruang untuk pentas seni budaya.

"Potensi wisatanya di Pantai Depok ini juga bisa berkembang tidak hanya makan, melihat nonton segara saja. Tetapi harapannya makan sambil menikmati suasana laut dan menyaksikan pertunjukkan kesenian," kata Sultan.

Sultan menegaskan, harus ada keseimbangan antara sektor pariwisata, ekonomi, perikanan, pembukaan lapangan kerja, hingga kebudayaan di kawasan itu. Dengan begitu, perlu dilakukannya pembangunan kawasan wisata terpadu dan pihaknya pun meminta agar adanya evaluasi menyeluruh terhadap Pantai Depok.

"Harapannya akan semakin banyak masyarakat yang memanfaatkan Depok ini untuk mencari nafkah, tidak hanya melaut, tetapi juga kegiatan ekonomi lainnya. Tapi tentu juga tidak membahayakan bagi warga masyarakat yang memanfaatkan Depok untuk mencari sesuap nasi," ujar Sultan.

Sultan pun meminta agar pengurus Pantai Depok membentuk tim untuk membuat draft pembangunan kawasan wisata terpadu tersebut. Nantinya, draft tersebut dapat diajukan ke Pemerintah Kabupaten Bantul yang ditindaklanjuti bersama dengan Pemda DIY untuk segera direalisasikan.

Sultan juga berharap agar pengajuan draft itu bisa dilakukan secepatnya. Hal ini mengingat proyek pembangunan kawasan wisata terpadu di Pantai Depok diperkirakan memakan waktu yang tidak sebentar.

Selain itu, anggaran yang diperlukan juga diperkirakan tidak sedikit. Termasuk kerjasama lintas OPD juga diperlukan dalam pembangunan kawasan itu nantinya.

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslich mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti arahan dari Gubernur DIY. Pihaknya, kata Halim, akan segera membuat perencanaan terkait dengan pembangunan kawasan wisata terpadu ini.

"Apa yang disampaikan Ngarsa Dalem (Gubernur DIY) itu merupakan angin segar bagi Kabupaten Bantul, karena Ngarsa Dalem berkehendak untuk penataan Pantai Depok," kata Halim.

Halim juga menyebut, penataan kawasan itu meliputi multi sektor. Setidaknya, ada empat sektor besar yang ada di kawasan Pantai Depok.

Sektor pertama terkait dengan aktivitas kelautan yakni nelayan yang mengambil ikan di laut. Kedua yakni sektor perdagangan karena ada kegiatan jual beli ikan di tempat pelelangan ikan (TPI).

Ketiga, lanjutnya, ada aktivitas industri pengolahan ikan dan keempat yakni sektor pariwisata mengingat adanya jasa usaha pariwisata berupa kuliner dan jasa pariwisata lainnya.  

"Kita lari kencang untuk bisa menghasilkan satu perencanaan sampai DED-nya, untuk memastikan keempat sektor mendapat ruang untuk berproduksi secara maksimal," ujar Halim.

Pihaknya juga akan bergerak cepat dan melakukan koordinasi dengan tim yang akan dibentuk bersama dengan pelaku industri pariwisata yang ada di Pantai Depok. Halim menilai penting untuk melibatkan pelaku industri pariwisata ini untuk tujuan penataan kawasan Pantai Depok.

"Soal target mudah-mudahan tahun ini tim itu selesai dan sudah menghasilkan rumusan awal. Syukur nanti kalau APBD 2023 ini sudah ada yang mengakomodasi dari hasil rumusan tersebut,” jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement