Rabu 20 Jul 2022 19:05 WIB

Buka AOE 2022, Mendagri Ajak Daerah Jadikan UMKM Sebagai Tulang Punggung Perekonomian

Apkasi Otonomi Expo (AOE) 2022 memamerkan aneka komoditi UMKM siap ekspor

Red: Christiyaningsih
Pembukaan Apkasi Otonomi Expo (AOE) 2022 di Cendrawasih Balai Sidang Jakarta Convention Center, Senayan-Jakarta, Rabu (20/7/2022).
Foto: Istimewa
Pembukaan Apkasi Otonomi Expo (AOE) 2022 di Cendrawasih Balai Sidang Jakarta Convention Center, Senayan-Jakarta, Rabu (20/7/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengajak pemerintah kabupaten berperan aktif dalam mendorong tumbuh kembangnya sektor UMKM. Hal ini ditegaskan saat membuka kegiatan tahunan Apkasi Otonomi Expo (AOE) 2022 di Cendrawasih Balai Sidang Jakarta Convention Center, Senayan-Jakarta, Rabu (20/7/2022). 

Tito memberikan apresiasi kepada Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) yang konsisten meskipun dalam situasi masih ada ‘ekor’ pandemi Covid-19 tapi bisa menghimpun anggotanya untuk bergerak bersama membangkitkan ekonomi daerah melalui kegiatan AOE 2022. "Kegiatan expo ini memiliki peranan penting, di mana dalam kegiatan ini dipromosikan berbagai komoditi produk unggulan di masing-masing daerah, meliputi sektor perdagangan, tourism, dan investasi. Sebagian besar di ajang ini juga ditampilkan berbagai produk dari UMKM," katanya.

Baca Juga

Sektor UMKM, lanjut Tito, penting diprioritaskan karena telah terbukti mampu menyangga perekonomian di tengah situasi tertekan akibat pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak Maret 2020. Dalam kondisi hampir semua daerah stagnan dan bahkan minus pertumbuhan ekonominya, ada empat provinsi yang mampu bertahan yakni Papua, Maluku Utara, Sulawesi Tengah yang di sana ditopang oleh investasi besar, kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta. 

"Di Yogyakarta ini menarik karena di sana tidak ada investasi besar. Ketika kami menerjunkan tim untuk memonitor kondisi di lapangan ternyata kuncinya adalah UMKM, yang di sana oleh Sri Sultan sektor UMKM ini benar-benar dihidupkan. Terbukti saat krisis UMKM mampu berperan menjadi tulang punggung yang paling utama dalam menyangga perekonomian," katanya.

Menurut Tito keberhasilan Yogyakarta bisa ditiru. Pertama, harus ada upaya-upaya dalam mendorong UMKM seperti ada dukungan dari pemerintah dalam bentuk regulasi. Kedua, ada kebijakan afirmasi yang membuat UMKM terbantu dan ada dukungan dari perbankan seperti ada kemudahan dalam hal permodalan. Ketiga, pemerintah hadir dalam menyediakan platform marketplace di mana produk-produk UMKM ini bisa didaptkan secara online. 

Dalam situasi global yang sedang tidak baik-baik saja, suasana krisis mulai terasa dampaknya mulai dari mulai sektor pangan, energi, keuangan, dan merembet ke politik. “Krisis apa pun bentuknya, pada akhirnya akan membuat investor berpikir ulang apakah dananya tetap ditahan atau ditarik keluar. Kondisi ini tentunya menimbulkan kerawanan terjadinya pelarian modal, khususnya di sektor non riil seperti pasar saham dan portofolio. Lagi-lagi sektor UMKM menunjukkan bahwa ia adalah memang benar-benar sektor riil yang kemungkinan terjadinya capital flight jauh lebih rendah dibanding dengan sektor lainnya,” katanya sambil menambahkan tinggal mendorong kreativitas UMKM agar lebih ditingkatkan. 

“Pameran Apkasi Otonomi Expo memang hanya tiga hari. Namun magnitude-nya bisa sangat besar dalam mendukung pertumbuhan UMKM dan memancing para pelaku usaha lainnya untuk berbuat yang sama, untuk membesarkam UMKM dan menjadikannya tulang punggung negara kita,” tukasnya. 

Sebelumnya Ketua Umum Apkasi Sutan Riska Tuanku Kerajaan melaporkan kegiatan Apkasi Otonomi Expo 2022 akan berlangsung selama tiga hari yakni 20-22 Juli 2022. Kegiatan bertempat di Hall A dan B Balai Sidang Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta.

“Saat ini kita sedang berada pada momentum sejarah yang menentukan. Dunia dan Indonesia sedang menggeliat bangkit setelah dipukul pandemi selama lebih dari dua tahun. Harapan rakyat begitu besar agar roda perekonomian kembali bergeliat secara normal, dan tentunya ini menjadi tantangan bagi kita semua, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah hingga dunia usaha mampu menjawab harapan tersebut,” kata Bupati Dharmasraya itu.  

Apkasi sebagai organisasi yang menaungi pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia tentu sangat mendukung dan berharap Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 bisa menghasilkan kesepakatan-kesepakatan yang berdampak positif bagi meningkatnya perekonomian daerah yang pada akhirnya mendorong perekonomian nasional ke arah positif.

“Namun dari hal tersebut, tentunya kami memerlukan arahan dari pemerintah pusat terkait peran yang harus dilakukan karena pemerintahan kabupaten merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kepemimpinan Indonesia di panggung dunia tersebut. Pemerintahan kabupaten/kotalah yang harus bisa menerjemahkan berbagai inisiatif besar tingkat dunia menjadi kebijakan konkret yang langsung dirasakan manfaatnya oleh rakyat,” lanjutnya.

Sehubungan dengan hal tersebut, imbuh Sutan Riska, pada kesempatan ini Apkasi akan mengadakan sesi khusus terkait dengan Peran, Harapan, dan Tantangan Pemerintah Daerah terhadap KTT G20. Tema dari Apkasi Otonomi Expo 2022 kali ini adalah “Pulihkan Ekonomi Daerah Melalui jejaring Global”. Tema ini berkaitan erat dengan tema G20 “Recover Together”, mengingat pemulihan ekonomi daerah tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri tapi harus dilakukan secara bersama-sama melalui jejaring nasional dan global.

Momentum Indonesia menjadi Presidensi G20, lanjut Sutan Riska, juga harus dapat dimanfaatkan untuk melakukan diplomasi ekonomi dengan negara sahabat dan kalangan dunia usaha internasional sebagai investor. “Tentu investasi yang kita inginkan adalah investasi yang berkelanjutan, membawa manfaat langsung bagi rakyat kabupaten, tidak merusak lingkungan, dan menghormati kearifan lokal. Adalah tugas kita, para bupati sebagai kepala daerah, yang mendapat mandat langsung dari rakyat untuk mewujudkan kesejahteraan yang berkelanjutan,” kata dia.

Sutan Riska melaporkan kegiatan Apkasi Otonomi Expo tahun 2021 silam hanya diikuti oleh 75 kabupaten yang menempati 115 stand. “Dengan semakin menurunnya kasus Covid-19, maka di tahun 2022 ini peserta Apkasi Otonomi Expo mengalami peningkatan, yaitu diikuti oleh 123 pemerintah kabupaten, lima perusahaan swasta, dua BUMN yang menempati 247 stand dan siap berkolaborasi dengan para buyer dan investor potensial,” katanya.

Menurut dia para peserta expo telah membawa berbagai sampel komoditi unggulan daerah siap ekspor dan berbagai proposal investasi yang siap ditawarkan oleh para investor. Selama tiga hari pelaksanaan Apkasi Otonomi Expo 2022, selain pameran akan diselenggarakan berbagai side event sebagai penunjang salah satu pameran komoditi, pariwisata dan investasi terbesar ini, Executive Dialogue terkait dengan Investasi Hijau dan Peran, Harapan dan Tantangan Pemerintah Daerah dalam KTT G20, coaching clinic tentang menjaring buyer dan investor melalui jejaring global, talkshow Pemberdayaan Perempuan melalui UKM, promosi wastra nusantara, pertunjukkan seni budaya tradisional, dan business matching yang mempertemukan buyer dan investor dengan daerah.

Dalam pembukaan AOE 2022 ini hadir Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang juga memiliki keterikatan sejarah. Dia merupakan salah satu deklarator berdirinya Apkasi pada tahun 2000.

Dalam sambutan singkatnya, ia mengajak para bupati menyadari bahwa Indonesia memiliki sumber kekuatan yang besar. “Indonesia terdiri dari beragam suku bangsa bahasa. Kita bukan negara kontinental tapi negara kepulauan adalah kekuatan besar,” ujarny.

Menteri pertanian menegaskan pihaknya siap bekerja sama dengan para bupati untuk mengoptimalkan potensi daerahnya masih-masing khususnya di sektor pertanian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement