Kamis 21 Jul 2022 22:15 WIB

Kepala WHO Ingatkan Kasus Covid-19 dan Cacar Monyet Melonjak

Komite WHO akan menilai akhir pekan ini jika cacar monyet adalah darurat kesehatan

Red: Esthi Maharani
WHO mengatakan kasus virus Corona meningkat berlipat ganda dalam enam pekan terakhir dan laporan cacar monyet telah melonjak menjadi hampir 14.000 kasus di 70 negara pada 2022.
WHO mengatakan kasus virus Corona meningkat berlipat ganda dalam enam pekan terakhir dan laporan cacar monyet telah melonjak menjadi hampir 14.000 kasus di 70 negara pada 2022.

REPUBLIKA.CO.ID., JENEWA -- Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Rabu (20/7/2022) mengatakan kasus virus Corona meningkat berlipat ganda dalam enam pekan terakhir dan laporan cacar monyet telah melonjak menjadi hampir 14.000 kasus di 70 negara pada 2022. Tedros mengatakan kematian akibat virus Corona juga meningkat saat ini.

"Lebih banyak kasus berarti kita dapat memperkirakan untuk melihat lebih banyak rawat inap dan kematian dalam beberapa pekan mendatang," kata dia dalam webinar media.

Kepala WHO mengatakan ada banyak perpanjangan dari varian omicron dari virus Corona, terutama BA.5, varian paling menular yang telah terdeteksi.

“Kita akan melihat gelombang infeksi yang berkelanjutan, tetapi kita tidak perlu melihat gelombang rawat inap dan kematian yang berkelanjutan. Kita memiliki alat untuk menyelamatkan nyawa -- vaksin, tes, terapi, dan alat kesehatan masyarakat,” kata Tedros.

Mengenai cacar monyet, dia mengatakan, "Sejauh ini, lima kematian telah dilaporkan, semuanya di Afrika."

“Sebagian besar kasus terus dilaporkan dari Eropa, terutama di antara pria yang berhubungan seks dengan pria.”

Tedros mengatakan bahwa Komite Darurat Peraturan Kesehatan Internasional akan berkumpul kembali pada Kamis untuk mempertimbangkan apakah wabah cacar monyet merupakan keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional - tingkat darurat tertinggi WHO.

Dia mengatakan meski ada tren penurunan kasus cacar monyet di beberapa negara, yang lain melihat peningkatan, dan enam negara melaporkan kasus pertama mereka minggu lalu.

"Pekan ini, WHO memperbarui panduannya bagi pria yang berhubungan seks dengan pria dengan menyertakan saran dan informasi tambahan untuk komunitas yang terkena dampak," kata Tedros.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement