Kamis 21 Jul 2022 23:45 WIB

Dino: Timor Leste Harus Dapat Dukungan dari Negara ASEAN

Timor Leste sudah lama menginginkan bergabung menjadi keluarga ASEAN.

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal mengatakan, Timor Leste harus mendapatkan dukungan dari negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk bergabung menjadi anggota ASEAN
Foto: Ihram TV/Muhammad Rizki Triyana
Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal mengatakan, Timor Leste harus mendapatkan dukungan dari negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk bergabung menjadi anggota ASEAN

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal mengatakan, Timor Leste harus mendapatkan dukungan dari negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk bergabung menjadi anggota ASEAN. Ia mengaku sejak lama sudah berupaya mendorong agar Timor Leste bergabung dengan komunitas di kawasan.

"Saya dan pak Hassan Wirajuda sedang berusaha mendorong ini sejak tiga tahun agar Timor Leste dapat bergabung ke dalam ASEAN. Namun, Timor Leste harus dapat dukungan dari negara anggota ASEAN lainnya selain dari Indonesia," kata Dino saat membuka diskusi dengan Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta di Jakarta, Kamis (21/7/2022).

Presiden Timor Leste Ramos Horta sangat mengapresiasi dukungan Indonesia terhadap negaranya yang sudah lama menginginkan bergabung menjadi keluarga ASEAN. Hingga kini negara yang memisahkan diri dengan Indonesia itu belum diizinkan masuk untuk bergabung dengan ASEAN.

Namun Ramos Horta menargetkan Timor Leste bisa bergabung pada 2023 dengan ASEAN. Ia pun mencari jalan diplomasi ini ketika Indonesia menjadi ketua ASEAN tahun depan.

"Timor Leste sudah memenuhi semua syarat untuk menjadi anggota ASEAN. Kami sudah siap menjadi anggota ASEAN dengan segala pencapaian yang dimiliki oleh Timor Leste," ujar Ramos Horta saat memberikan Policy Speech yang digelar oleh FPCI di Jakarta, Kamis.

Presiden Ramos Horta menyebutkan bahwa negaranya telah mengalami kemajuan di bidang pembangunan dan sumber daya manusia. Namun tetap masih sulit untuk Timor Leste bergabung menjadi keluarga ASEAN.

"Tentu, Indonesia seperti negara lain sangat mendukung kami untuk bergabung dengan ASEAN. Kami tidak jauh dari Asia Tenggara dan tidak tergabung dengan organisasi kawasan manapun," tuturnya.

Dalam hubungan bilateral dengan Indonesia, Ramos Horta ketika bertemu Presiden RI Joko Widodo juga berharap untuk meningkatkan hubungan perdagangan. Berbicara di istana kepresidenan di Bogor, Jokowi mengatakan negaranya telah menginvestasikan 818 juta dolar AS di Timor Leste, terutama dalam bisnis energi, perbankan dan komunikasi.

"Kita sepakat untuk meningkatkan perdagangan kedua negara," kata Jokowi. Data resmi Indonesia menunjukkan perdagangan antar negara bernilai sekitar 250 juta dolar AS tahun lalu.

Sangat bergantung pada pendapatan dari minyak dan gas, negara setengah pulau berpenduduk 1,3 juta orang itu bergulat dengan diversifikasi ekonominya dan mengurangi tingkat kemiskinan yang tinggi. Ramos-Horta, yang memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian atas upaya damainya untuk mengakhiri konflik, mengatakan bahwa dia menyambut baik hubungan perdagangan yang lebih dalam dengan Jakarta.

Dia sebelumnya menjabat sebagai presiden East Timor yang juga dikenal sebagai Timor Leste, antara 2007 dan 2012. Timor Leste yang mengajukan keanggotaan ASEAN pada 2011 saat ini berstatus pengamat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement