Kamis 21 Jul 2022 17:05 WIB

Bangun Pabrik Keramik Baru, PT Arwana Citramulia Yakin Kinerja Makin Cemerlang

Perusahaan meyakini target penjualan maupun laba bersih untuk 2022 akan bisa tercapai

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Fuji Pratiwi
PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA). PT Arwana Citramulia Tbk tengah bersiap membangun pabrik baru Plant 4C di Ogan Ilir, Sumatra Selatan. Investasi yang dialokasikan sebesar Rp 300 miliar, dengan kapasitas produksi sebesar 3,7 juta meter persegi per tahun.
Foto: arwanacitra.com
PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA). PT Arwana Citramulia Tbk tengah bersiap membangun pabrik baru Plant 4C di Ogan Ilir, Sumatra Selatan. Investasi yang dialokasikan sebesar Rp 300 miliar, dengan kapasitas produksi sebesar 3,7 juta meter persegi per tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Arwana Citramulia Tbk tengah bersiap membangun pabrik baru Plant 4C di Ogan Ilir, Sumatra Selatan. Investasi yang dialokasikan sebesar Rp 300 miliar, dengan kapasitas produksi sebesar 3,7 juta meter persegi per tahun. 

"Dengan tambahan Plant 5B, Plant 5C dan Plant 4C, Arwana Ceramics akan mencatatkan total kapasitas terpasang sebesar 72 juta meter persegi per tahun," kata Direktur Utama PT Arwana Citramulia Tbk Tandean Rustandy.

Baca Juga

Optimisme, kata dia, semakin didukung dengan pencapaian hasil usaha pada semester pertama 2022. Arwana Ceramics tercatat memperoleh laba bersih sebesar Rp 305,8 miliar, yang merupakan peningkatan 38,4 persen year on year.

Emiten dengan kode ARNA ini meyakini target penjualan maupun laba bersih untuk 2022 akan bisa tercapai dengan didukung produk ARNA Gres dari Plant 5B yang memiliki profit margin yang lebih besar dibandingkan lini-lini produk lainnya. Profitabilitas perusahaan berpotensi semakin meningkat lagi saat Plant 5C dan Plant 4C sudah mulai beroperasi.

Plt Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian Ignatius Warsito meyakini, tahun ini menjadi momentum kebangkitan sektor Industri pengolahan nonmigas, termasuk bagi industri keramik. Hal ini tercermin dari kinerja positif industri keramik sebagai subsektor dari industri bahan galian nonlogam, yang tumbuh 1,35 persen dengan kontribusi 0,47 persen year on year (yoy) pada kuartal I 2022. 

Capaian ini menempatkan industri bahan galian nonlogam sebagai peringkat kedua dalam kontribusi perkembangan investasi pada sektor industri kimia, farmasi, dan tekstil (IKFT) sebesar 2,69 persen. Pada kuartal I 2022, industri manufaktur mampu tumbuh sebesar 5,47 persen, melampaui pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,01 persen.

"Pencapaian industri pengolahan nonmigas tersebut juga didukung kinerja positif sektor IKFT yang tumbuh sebesar 4,71 persen atau naik 0,14 persen dibandingkan kuartal akhir 2021," kata Ignatius dalam sambutannya mewakili Menteri Perindustrian pada Peresmian Perluasan Pabrik Plant 5B dan Peninjauan Proyek Perluasan Pabrik Plant 5C PT Arwana Citramulia Tbk di Mojokerto, Jawa Timur, Rabu (20/7/2022).

Ia menambahkan, permintaan pasar dalam negeri untuk ubin keramik mencapai 7,8 juta ton pada 2021. Oleh karenanya, diharapkan ekspansi PT Arwana Citramulia Tbk di Mojokerto dapat mengambil alih proporsi ubin keramik impor.

"Daya saing industri ubin keramik dalam negeri akan semakin kuat dengan ditandai meningkatnya proporsi supply lokal dibanding impor," kata Ignatius.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement