Jumat 22 Jul 2022 00:35 WIB

Putin: Barat Terdepan Merampok Negara Lain

Negara yang benar-benar berdaulat dapat menunjukkan dinamika pertumbuhan yang tinggi dalam 'era baru' akan tercatat dalam sejarah dunia, kata presiden Rusia - Anadolu Agency

Red: Esthi Maharani
Barat telah mengambil posisi terdepan di dunia sebagian besar dengan
Barat telah mengambil posisi terdepan di dunia sebagian besar dengan "merampok negara lain,"

REPUBLIKA.CO.ID., ANKARA -- Barat telah mengambil posisi terdepan di dunia sebagian besar dengan "merampok negara lain," dan tidak dapat menawarkan model masa depan sendiri, kata Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu (20/7/2022)

Berbicara pada sesi pleno forum Badan Inisiatif Strategis - sebuah organisasi nirlaba otonom yang didirikan oleh pemerintah Rusia - Putin menekankan bahwa "era baru" akan menjadi sejarah dunia. Dia menambahkan bahwa hanya negara yang benar-benar berdaulat dapat menunjukkan dinamika pertumbuhan yang tinggi.

"Rusia harus bergerak maju, tidak dapat diterima hanya untuk berpuas diri dan bersukacita atas keberhasilan nenek moyang kita," ujar dia.

Putin mencatat bahwa apa yang disebut model "miliar emas" Barat tidak adil karena membagi orang menjadi kelas satu dan dua, dan menjulukinya "rasis dan neo-kolonial."

Tatanan dunia unipolar adalah rem pembangunan, kata Putin.

Berbicara tentang masalah tribun gas, Putin mengklaim bahwa Kanada tidak ingin menyediakan turbin untuk pipa Nord Stream bukan karena "operasi militer khusus" Rusia, tetapi karena ingin menghasilkan minyak dan gas sendiri.

"Duduk pada teknologi asing sepanjang waktu berarti tenggelam dalam ketergantungan yang memalukan, mundurnya orang asing memaksa Rusia untuk pindah," kata pemimpin Rusia itu.

Putin juga mempertanyakan kualitas perbaikan turbin, yang menurutnya harus dikembalikan dari Kanada.

Sementara masalah yang berkaitan dengan pasokan gas alam terus berlanjut, perusahaan raksasa energi Rusia Gazprom mengumumkan bahwa mereka tidak dapat menjamin aliran gas karena masalah tribun gas.

Turbin, yang diperbaiki oleh raksasa industri Jerman Siemens di Kanada, diputuskan untuk dikirim ke Jerman alih-alih Rusia karena perang Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung.

Gazprom telah mengurangi aliran gas alam ke Eropa dengan alasan tidak adanya turbin.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement