Ahad 24 Jul 2022 08:00 WIB

Kejayaan Islam di Eropa dalam Sorotan Fiksi Bertajuk ‘Sangkakala di Langit Andalusia”  

Novel fiksi sejarah ‘Sangkakala di Langit Andalusia" angkat kejaan Islam di Eropa

Rep: Fitria Nurochimah/ Red: Nashih Nashrullah
Istana Al-Hambra, salah satu saksi kejayaan Islam di Eropa. Novel fiksi sejarah ‘Sangkakala di Langit Andalusia
Foto: muslimheritage.com
Istana Al-Hambra, salah satu saksi kejayaan Islam di Eropa. Novel fiksi sejarah ‘Sangkakala di Langit Andalusia" angkat kejaan Islam di Eropa

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN – Pasangan penulis buku Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra baru saja meluncurkan buku baru berjudul ‘Sangkakala di Langit Andalusia. 

Acara peluncuran buku diadakan di Grand Studio ADiTV, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Jumat (22/7/22). Buku ini menceritakan tentang kisah peradaban Islam yang pernah berjaya di tanah Eropa khususnya di Andalusia, Spanyol.

Baca Juga

Buku Sangkakala di Langit Andalusia merupakan kelanjutan cerita dari seri Trilogi ‘Langit’, setelah sebelumnya ada buku 99 Cahaya di Langit Eropa dan Bulan Terbelah di Langit Amerika. 

Menurut Rangga, kata ‘Langit’ dipilih karena direpresentasikan sebagai sesuatu yang dekat dengan hal-hal spiritual dan penuh semangat ketuhanan.

Mengangkat genre historical fiction, Sangkakala di Langit Andalusia mencoba membagikan kisah seorang pemuda yatim piatu penghafal Alquran terakhir di Andalusia yang bernama Rammar Ibnu Baqar. 

Dia harus menyusuri jalan panjang untuk menemukan jawaban atas keselamatan dirinya dari sebuah pertempuran yang menewaskan kedua orang tuanya. 

Rammar dihadapkan dengan sebuah pilihan antara memenangkan perang melawan inkuisitor monarki pimpinan Ximenes de Cisneros atau perang melawan dendam dan kemelut umat hari itu.

Rangga Almahendra mengatakan melalui buku ini, pembaca akan diajak kembali ke tahun 1492 untuk dapat merasakan bagaimana mencekamnya situasi pada saat itu di Andalusia. Novel ini lebih menekankan pada semangat persatuan kebangkitan umat Islam.

“Ini adalah buku kami yang proses penulisannya paling lama dan mungkin paling rumit. Jadi, kami memulai penulisan buku ini sejak tahun 2015 dan sempat terhambat sebetulnya karena bersamaan dengan syuting film waktu itu. Akhirnya tetap bisa menyelesaikan buku ini bahkan kami harus terbang ke Spanyol dua kali untuk melakukan riset dan validasi terkait fakta-fakta sejarah,” jelas Rangga dalam acara peluncuran buku.

Dalam acara peluncuran buku, hadir juga secara daring, Yasin Maimir, sosok Muslim dari Andalusia yang menjadi inspirasi menulis bagi Hanum dan Rangga. Yasin sedikit mengisahkan bagaimana kehidupan Muslim zaman dulu di Andalusia.

Dia menyebutkan di Andalusia bisa belajar bagaimana kelompok masyarakat Muslim dapat menjadi yang terbaik di seluruh Eropa. Pada saat itu kalau masyarakat tidak ikut Islam kehidupannya bisa turun sampai nol. 

Banyak ulama-ulama besar saat itu yang pemikirannya masih bisa dipelajari sampai sekarang seperti, Imam Al Qurthubi, Ibnu Rusyd, Ibnu Arabi, dan Ibnu Batutah. 

“Kita bisa belajar bagaimana satu negara yang luar biasa kekuasaan Islamnya bisa sampai ke nol, sekarang kita bisa lihat hanya tinggal batu-batu yang tersisa dari istana-istana,” ujar Yasin.

Hanum menambahkan ketika berada di Spanyol, ia dan Rangga mengunjungi Kota Valencia, Sevilla, Granada, dan Kordoba yang dulu merupakan Ibukota kekhalifahan. Namun, saat ini sudah tidak ada jejaknya sama sekali, hanya tersisa nama.

“Kita ingin membuat cerita yang bisa menjaga Indonesia sebagai negara Muslim terbesar di dunia. Seperti waktu abad ke-10, 11, 12,13 di mana Andalusia menjadi negara yang muslimnya paling banyak tetapi sekarang hanya tinggal sejarah. Semoga lewat buku ini dapat diambil ibrah dan hikmahnya. Di buku ini juga diceritakan tentang keajaiban Alquran yang luar biasa. Jadi, buku ini menjadi cara kita berdakwah tetapi dengan cara yang popular,” kata penulis buku 99 Cahaya di Langit Eropa.

Untuk menerbitkan buku Sangkakala di Langit Andalusia, Hanum dan Rangga menjalin kerja sama dengan Penerbit Republika

Kepala Perwakilan Republika Kantor Yogyakarta, Hariyadi Bambang Susanto, mengatakan merasa bahagia karena masih dipercaya untuk menerbitkan kembali karya yang luar biasa dari Hanum Rais dan Rangga Almahendra.

“Mudah-mudahan buku ini menjadi buku yang best seller seperti buku-buku sebelumnya. Kita semua tahu masa pandemi ini membuat semua sektor tidak berjalan dengan semestinya. Nah, dengan karya yang baru ini diharapkan dapat membangkitkan kembali dunia perbukuan seperti dulu lagi,” ujar Hariyadi dalam sambutannya di acara peluncuran buku ‘Sangkakala di Langit Andalusia’.

Hanum berharap dengan diluncurkannya buku ini dapat menjadi salah satu khazanah. Selain itu, dapat juga memberikan kontribusi dalam memberikan inspirasi dan motivasi dalam meningkatkan minat baca di Indonesia. Bagi yang ingin membeli buku Sangkakala di Langit Andalusia dapat melakukan pembelian secara online di situs resmi bukurepublika.id.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement