Ahad 24 Jul 2022 13:47 WIB

Presiden Zelenskyy: Ukraina Butuh Senjata Berat dari Barat Lawan Rusia

Kata Volodymyr Zelenskyy, kebebasan harus dipersenjatai lebih baik daripada tirani.

Red: Erik Purnama Putra
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Foto: AP/Ludovic Marin/AFP POOL
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

REPUBLIKA.CO.ID, KYIV -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyampaikan rasa optimisme, negaranya akan memenangkan perang yang meletus akibat invasi Rusia sejak 24 Februari 2022. Untuk mewujudkan itu, kata Zelenskyy, Ukraina membutuhkan lebih banyak bantuan, berupa senjata berat demi memperkuat Angkatan Bersenjata Ukraina dan menyelamatkan lebih banyak lagi nyawa manusia yang dipandang rendah oleh Rusia.

"Ukraina mampu memenangkan perang ini. Untuk mencapainya secepat mungkin, kita membutuhkan lebih banyak lagi senjata berat saat ini," kata Zelenskyy dalam pidato yang disiarkan ke seluruh negeri dikutip di Jakarta, Ahad (24/7/2022).

Zelenskyy menekankan, untuk mencapai kemenangan itu, kebebasan harus dipersenjatai lebih baik daripada tirani yang justru bertujuan untuk menghancurkannya. Dalam kerangka itu, kata dia, yang menjadi prioritas utama pemerintah Ukraina saat ini adalah memastikan pengiriman cepat sejumlah besar senjata berat, terutama artileri jarak jauh dan sistem pertahanan udara yang sangat dibutuhkan.

Baca: Kantor Presiden Ukraina Bantah Jokowi Terkait Pesan Zelenskyy ke Putin

Menurut Zelenskyy, memperkuat Ukraina saat ini, sejatinya adalah investasi terbaik dalam keamanan dan stabilitas jangka panjang Eropa. Rusia yang saat ini sedang disetir Vladimir Putin, kata dia, sebagai ancaman nyata bagi keamanan Eropa juga seluruh dunia.

Karena itu, ia mengajak semua pihak menghentikan Rusia sesegera mungkin. "Untuk itu Ukraina menyambut baik keputusan Uni Eropa untuk mengalokasikan paket bantuan keuangan kelima senilai 500 juta euro, di bawah Fasilitas Perdamaian Eropa (European Peace Facility)."

Zelenskyy juga mengucapkan rasa terima kasih rakyat Ukraina kepada Amerika Serikat atas bantuan militer yang telah diberikan, termasuk paket terbaru. Dia juga menyerukan agar bantuan itu bisa lebih ditingkatkan dan proses pengirimannya pun dipercepat.

Baca: Selain Jokowi, tak Ada Kepala Negara yang Bisa Bawa Ibu Negara ke Rusia-Ukraina

Zelenskyy tak lupa menunjuk efektivitas pengunaan senjata berat HIMARS, yang pada pekan sebelumnya membuktikan canggihnya formula emas dalam perang tersebut, yakni keterampilan dan keberanian rakyat Ukraina, dipadukan dengan kecanggihan senjata berat bantuan Barat dalam melawan Rusia. "Itu sama dengan kemenangan Ukraina," kata Zelenskyy.

Karena itu, Zelenskyy menekankan, pihaknya sangat membutuhkan lebih banyak lagi HIMARS dan MLRS serupa, di samping artileri 155 mm, yang bisa membuat negaranya segera dapat mengakhiri peperangan dan kekejaman yang dilakukan Rusia. HIMARS dan MLRS adalah sejenis peluncur roket yang bisa digerakkan dalam arena peperangan.

"Saya sependapat dengan Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksii Reznikov, bahwa menyelamatkan nyawa rakyat sangat penting sekarang ini. Itu sebabnya tentara kita menggunakan sistem HIMARS, yang sama pentingnya dengan pisau bedah seorang dokter dalam sebuah operasi di rumah sakit," kata Zelenskyy.

Berkaitan dengan propaganda Rusia, senjata bantuan Barat bisa jatuh ke tangan yang salah, Zelenskyy membantahnya. Dia menuding propaganda itu sebagai pikiran yang  tidak berdasar. "Ukraina memiliki pemerintahan yang berfungsi dengan baik, dan berkomitmen penuh pada semua rezim internasional dalam mengendalikan persenjataan," kata Zelenskyy.

Baca: IMF: Perang Ukraina Versus Rusia Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Global

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement