Ahad 24 Jul 2022 16:39 WIB

Barang Kosmetik Ilegal Ditemukan di Sejumlah Mal di Tangerang

Warga Tangerang diminta jeli cek izin edar kosmetik

Rep: Eva Rianti / Red: Endro Yuwanto
Kosmetik ilegal/ilustrasi.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Kosmetik ilegal/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM (Disperindagkop UMKM) Kota Tangerang bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Banten menemukan sejumlah kosmetik ilegal atau kosmetik yang tidak terdaftar di BPOM. Masyarakat diminta untuk lebih jeli dalam membeli kosmetik dengan mengecek ada atau tidaknya izin edar.

Kepala Bidang Perdagangan pada Disperindagkop UMKM Kota Tangerang, Shandy Sulaeman mengatakan, kosmetik-kosmetik ilegal tersebut ditemukan pada saat tim monitoring dinas dan BPOM melakukan pengawasan di beberapa pusat perbelanjaan atau mal yang ada di Tangerang. Hasilnya, ditemukan beberapa kosmetik tak berizin edar.

Baca Juga

"Ditemukan beberapa toko yang menjual produk kosmetik yang belum ada izin edarnya. Produk yang belum ada izin edarnya langsung kami tarik barangnya," kata Shandy, Ahad (24/7/2022).

Penjualan kosmetik ilegal atau tidak terdaftar di BPOM masih kerapkali terjadi sehingga kegiatan pengawasan pun bakal dilakukan lebih rutin. Masyarakat, termasuk juga pedagang diharapkan bisa lebih waspada dalam membeli, menjajakan, dan menggunakan kosmetik ilegal.

Salah satu langkah yang bisa dilakukan untuk menghindari kosmetik ilegal, kata Shandy, yakni dengan mengecek izin edar dari kosmetik yang ada di pasaran. Pengecekan itu bisa dilakukan lewat aplikasi BPOM mobile.

"Pemilik toko atau pedagang dapat mengecek secara mandiri izin edar barang yang dijual, diharapkan dengan sudah memiliki aplikasi tersebut pemilik toko atau pedagang tidak lagi menjual produk yang belum ada izin edarnya ke masyarakat. Dengan demikian, masyarakat dapat melindungi diri dari produk-produk tanpa izin edar yang dapat merugikan dan berdampak tidak baik bagi masyarakat," jelas Shandy.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الَّذِيْنَ اَشْرَكُوْا لَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ مَآ اَشْرَكْنَا وَلَآ اٰبَاۤؤُنَا وَلَا حَرَّمْنَا مِنْ شَيْءٍۗ كَذٰلِكَ كَذَّبَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ حَتّٰى ذَاقُوْا بَأْسَنَاۗ قُلْ هَلْ عِنْدَكُمْ مِّنْ عِلْمٍ فَتُخْرِجُوْهُ لَنَاۗ اِنْ تَتَّبِعُوْنَ اِلَّا الظَّنَّ وَاِنْ اَنْتُمْ اِلَّا تَخْرُصُوْنَ
Orang-orang musyrik akan berkata, “Jika Allah menghendaki, tentu kami tidak akan mempersekutukan-Nya, begitu pula nenek moyang kami, dan kami tidak akan mengharamkan apa pun.” Demikian pula orang-orang sebelum mereka yang telah mendustakan (para rasul) sampai mereka merasakan azab Kami. Katakanlah (Muhammad), “Apakah kamu mempunyai pengetahuan yang dapat kamu kemukakan kepada kami? Yang kamu ikuti hanya persangkaan belaka, dan kamu hanya mengira.”

(QS. Al-An'am ayat 148)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement