Ahad 24 Jul 2022 21:18 WIB

Satgas: 9 Kelurahan di Kupang Masih Miliki Kasus Covid-19

Sembilan kelurahan di Kota Kupang masuk zona kuning Covid-19

Red: Nur Aini
Ilustrasi Covid-19, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengatakan sembilan dari 51 kelurahan di Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur masih memiliki warga yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengatakan sembilan dari 51 kelurahan di Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur masih memiliki warga yang terkonfirmasi positif Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengatakan sembilan dari 51 kelurahan di Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur masih memiliki warga yang terkonfirmasi positif Covid-19.

"Sampai dengan saat ini masih terdapat sembilan kelurahan di Kota Kupang yang memiliki kasus Covid-19. Kesembilan kelurahan itu masuk dalam zona kuning Covid-19," kata Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Kupang, Ernest Ludji di Kupang, Ahad (24/7/2022).

Baca Juga

Ia menyebutkan sembilan kelurahan itu yakni Kelurahan Sikumana, Kelurahan Oebufu dan Kelurahan Kolhua, Kelurahan Alak, Kelurahan Penfui, Kelurahan Mantasi, Kelurahan Kuanino dan Kelurahan Bakunase serta Kelurahan Kelapa Lima. Dia menjelaskan kasus aktif Covid-19 di sembilan kelurahan di Kota Kupang itu mencapai 15 kasus positif Covid-19.

Ernest mengatakan 15 warga yang terpapar Covid-19 itu terdiri atas 12 orang melakukan isolasi mandiri di rumah dan tiga lainnya di rawat di rumah sakit setempat. Ia menambahkan kasus positif Covid-19 di Kota Kupang hingga saat ini tercatat 22.934 orang terdiri atas 22.549 orang telah dinyatakan sembuh dari infeksi virus corona dan 15 orang masih dalam perawatan medis.

Sementara menurut Ernest, pasien Covid-19 yang meninggal dunia di Kota Kupang karena terinfeksi virus corona mencapai 370 orang.

"Mengingat kasus aktif Covid-19 masih ditemukan di Kota Kupang agar warga tetap taat protokol kesehatan seperti memakai masker agar terhindari dari paparan virus corona," kata Ernest Ludji.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement