Senin 25 Jul 2022 00:09 WIB

Pandemi Buat Banyak Gerai Batik Tubo Khas Ternate Gulung Tikar

Minimnya pembeli membuat sejumlah gerai batik khas Ternate harus ditutup

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Covid-19 (ilustasi). Minimnya pembeli akibat pandemi membuat sejumlah gerai batik khas Ternate harus ditutup.
Foto: www.pixabay.com
Covid-19 (ilustasi). Minimnya pembeli akibat pandemi membuat sejumlah gerai batik khas Ternate harus ditutup.

REPUBLIKA.CO.ID, TERANTE - Perajin batik Tubo, wastra khas Ternate, Maluku Utara, terpaksa harus menutup sejumlah gerai akibat merugi karena dampak pandemi Covid-19.

"Memang, sebelum pandemi Covid-19 ada outlet (gerai) yang berhasil dibuka yakni di kawasan Masjid Raya Al-Munawwar, Bella Hotel, dan Kulinter Kampung Makassar Timur. Namun akibat pandemi sisanya ditutup karena minimnya pembeli, terutama dari luar daerah," kata Direktur Batik Tubo, Kustalany Syakir, kepada Antara, di Ternate, Ahad

Baca Juga

(24/7/2022).

Menurut dia, pandemi Covid-19 yang melanda tanah air sejak 2020 menyebabkan ekonomi di Malut menurun sebab kurangnya daya beli masyarakat. Akibatnya pendapatan perajin batik tubo menurun. Demi tetap mempertahankan usaha, terpaksa batik tubo menutup sejumlah gerai dan karyawan harus dirumahkan.

Kustalany menjelaskan sebelum pandemi karyawan yang dipekerjakan sebanyak delapan orang tapi saat ini tersisa dua orang. Kendati demikian, dirinya mengakui saat ini daya beli mulai bagus saat pelonggaran PPKM dan volume penerbangan mulai lancar. Pengunjung mulai banyak masuk ke Ternate, membawa gairah ke ekonomi termasuk batik tubo.

Begitu pula, kerajinan seperti batik, syal, selendang, dan gantungan kunci saat ini mulai laris terjual. Kustalany mengatakan omzet yang diperoleh mulai mencapai di atas Rp 15 juta per bulan. Sebelum pandemi, penjualan batik yang motifnya mengangkat kearifan lokal seperti rempah-rempah itu dapat meraup omzet hingga Rp50 juta per bulan. Bahkan, batik tubo dipakai peserta dari Malut mengikuti ajang pencarian bakat dan kontes kecantikan di Jakarta.

Apalagi permintaan dari berbagai kalangan terus berdatangan sehingga omzet penjualannya meningkat hingga 10 persen. Kustalany gencar melakukan promosi batik tubo ke berbagai kalangan dan wisatawan yang akan menikmati panorama Ternate.

Plt Kadis Disperindag Kota Ternate, Muchlis Djumadil, ketika dikonfirmasi menyatakan pihaknya akan terus meningkatkan ekonomi masyarakat setelah adanya kelonggaran aktivitas masyarakat di masa pandemi Covid-19. Disperindag Ternate berjanji akan lebih intensif mempromosikan berbagai produk lokal seperti batik tubo di berbagai acara regional maupun nasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement