Senin 25 Jul 2022 08:16 WIB

Pakar Kajian Budaya: Citayam Fashion Week Bentuk Artikulasi Kultural

Citayam Fashion Week adalah bentuk ekspresi dan eksistensi anak muda

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Nur Aini
Sejumlah remaja berpose di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (6/7/2022). Kawasan itu menjadi lokasi untuk kegiatan Citayam Fashion Week
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah remaja berpose di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (6/7/2022). Kawasan itu menjadi lokasi untuk kegiatan Citayam Fashion Week

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pakar kajian budaya Universitas Airlangga (Unair) Pujo Sakti Nur Cahyo berpendapat, Citayam fashion Week merupakan bentuk artikulasi kultural dari orang-orang yang turut serta di kegiatan tersebut. Hal itu terlepas mereka berasal dari Citayam atau dari daerah lain yang berkunjung ke sana untuk mengikuti gerakan tersebut.

“Harus diakui bahwa dalam perspektif kebudayaan, cara kita berpakaian merupakan artikulasi dari identitas kita. Sehingga siapa kita, dapat diekspresikan melalui cara berpakaian, baik itu merujuk pada kelas sosial, background pendidikan, ataupun tingkat kesejahteraan,” ujarnya, Senin (25/7/2022).

 

Menurutnya, Citayam Fashion Week adalah bentuk ekspresi dan eksistensi anak muda di tengah hiruk pikuk ibu kota yang senantiasa dinamis. Di mana fashion taste dan tren begitu cepat berputar. Sebab, fashion merupakan entitas yang terus bergerak dinamis dan suatu saat akan berubah serta mengalami perubahan.

 

“Semua fashion pasti akan mengalami yang namanya sirkulasi. Baik nanti sezaman di tempat berbeda atau mungkin dimodifikasi. Tahun 80-an pernah populer gaya anak muda pakaian warna warni yang juga pernah populer di era 2000-an,” kata Pujo.

 

Menurut Pujo, kemunculan gerakan itu terjadi tanpa adanya desain besar (gerakan). Hal itu dimulai ketika anak muda pinggiran Jakarta yang ingin bermain dengan menaiki transportasi kereta dan menemukan tempat yang menarik dan mulai melakukan kegiatan di situ bersama teman-temannya. Dari kegiatan itu, muncul konten kreator bergerilya mencari bahan konten yang menarik untuk membahas anak muda di situ.

 

“Awalnya saya yakin hanya untuk lucu-lucuan atau seru-seruan saja, dan mereka tidak akan berpikir akan jadi (seviral) ini,” ujarnya.

 

Pujo melanjutkan, salah satu hal krusial dari meledaknya fenomena Citayam Fashion Week adalah keviralan yang disebabkan oleh adanya sosial media. Sebab, anak-anak muda yang mengikuti gerakan ini adalah generasi yang melek teknologi, sehingga memicu banyak follower mereka untuk mengikuti gerakan tersebut.

 

Di sisi lain, kemunculan gerakan tersebut terjadi akibat adanya dua faktor lain, yakni ruang publik dan transportasi. Terkait dengan ruang publik, kata Pujo, ada kemungkinan anak muda di sana tidak mempunyai atau tidak banyak tersedia ruang publik yang dapat mengekspresikan diri sesuai dengan ekspektasi mereka. Selain itu, pengaruh akses yang mudah dan murah seperti kereta api juga disebutnya berperan penting.

 

Terkait dengan kemungkinan Fashion Citayam akan menjadi mode pakaian baru, menurut Pujo, terlalu dini untuk melihat hal itu. Sebab, gerakan tersebut tidak didasarkan pada konsep fashion tertentu yang tunggal. Ada banyak referensi yang masuk ke dalam Citayam fashion Week itu sendiri.

 

“Kalau menjadi mode tren fashion 2022, saya pikir dalam komunitas tertentu, Iya. Tetapi untuk konteks masyarakat yang lebih besar, saya kira tidak,” ujarnya.

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement