Senin 25 Jul 2022 16:26 WIB

PVMBG: Status Gunung Anak Krakatau Masih Siaga

PVMBG masih melarang nelayan maupun wisatawan mendekati kawah gunung itu.

Red: Ratna Puspita
Ilustrasi. Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan Gunung Anak Krakatau (GAK) di Perairan Selat Sunda antara Provinsi Banten dan Lampung masih bertahan pada status Siaga atau Level III.
Foto: PVMBG
Ilustrasi. Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan Gunung Anak Krakatau (GAK) di Perairan Selat Sunda antara Provinsi Banten dan Lampung masih bertahan pada status Siaga atau Level III.

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM menyatakan Gunung Anak Krakatau (GAK) di Perairan Selat Sunda antara Provinsi Banten dan Lampung masih bertahan pada status Siaga atau Level III. PVMBG masih melarang nelayan maupun wisatawan mendekati kawah gunung itu.

Berdasarkan data yang dipantau dari laman Kementerian ESDM, Pos Pengamatan Pasauran Gunung Anak Krakatau di Serang menyebutkan, pada Senin (25/7/2022) pukul 00.00 sampai 06.00 WIB, tercatat ketinggian letusan GAK mencapai 157 meter. Ketika letusan terjadi, cuaca berawan dan mendung 24-25 derajat celcius dan angin bertiup lemah ke arah barat laut.

Baca Juga

Secara visual, kawasan gunung api tertutup 0-III dan kawasan kawah tidak teramati. Kegempaan embusan terjadi tujuh kali kejadian dengan amplitudo 4 -6 mm dan durasi 18-39 detik, low frekuensi sebanyak dua kali kejadian dengan amplitudo 5-7 mm dan durasi 5-10 detik.

Selain itu juga microtremor amplitudo 1-4 mm, dan amp dominan 1 mm. Karena itu, kondisi status GAK masih Siaga Level III dan dilarang nelayan, masyarakat pendaki gunung, dan wisatawan mendekati kawah gunung karena bisa membahayakan.

PVMBG memberikan rekomendasi dengan radius lima kilometer dari kawah Gunung Anak Krakatau. Sejauh ini, aktivitas masyarakat pesisir Banten bagian barat pada kawasan Anyer Kabupaten Serang dan Carita Kabupaten Pandeglang relatif normal, seperti biasa kegiatan ekonomi, pendidikan hingga pelayanan pemerintah daerah setempat tetap berjalan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement