Senin 25 Jul 2022 16:45 WIB

Targetkan Empat Juta Wisatawan, Cirebon Masifkan Kegiatan Seni Budaya 

Beragam kesenian, mulai nyanyian hingga pertunjukkan barongsai dan liong ditampilkan.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Obyek wisata Goa Sunyaragi, Kota Cirebon.
Foto: Dok Humas BPTAGS
Obyek wisata Goa Sunyaragi, Kota Cirebon.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Pemkot Cirebon menargetkan kunjungan empat juta wisatawan pada tahun ini. Untuk itu, kegiatan seni budaya di ruang terbuka terus digencarkan. 

"Kami berharap target kunjungan wisatawan sebanyak empat juta orang bisa tercapai tahun ini," ujar Kepala Bidang Kepariwisataan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon, Hanry David, Senin (25/4). 

Dia menjelaskan, salah satu upaya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan itu adalah dengan menggelar kegiatan ‘Malem Mingguan Ning Balekota’. Kegiatan itu rutin diadakan setiap Sabtu malam atau malam Minggu. 

David menilai, kegiatan ‘Malem Mingguan Ning Balekota yang sudah berlangsung selama hampir tiga bulan itu merupakan trigger (pemicu), untuk menarik kunjungan wisatawan ke Kota Cirebon. "Nanti tidak hanya di balai kota," ujar dia. 

Saat ini, lanjut David, di Keraton Kasepuhan juga sudah mulai mengikuti kegiatan serupa seperti yang ditampilkan di depan Balai Kota. Bahkan, kegiatan di Keraton Kasepuhan dilakukan oleh stakeholder kepariwisataan yaitu Kampung Mandalangan dan Keraton Kasepuhan. 

"Mudah-mudahan kedepannya paling sedikit kita memiliki lima titik," kata David. 

Setiap titik, minimal bisa menampilkan beragam kesenian dan budaya Cirebon setiap dua minggu sekali. Sehingga, wisatawan yang datang ke Kota Cirebon dapat menikmati hiburan di sore hingga malam hari. 

Dengan memperbanyak kegiatan kesenian dan budaya di berbagai titik, David berharap, lama menginap wisatawan ke Kota Cirebon bisa lebih lama. Yakni, yang semula hanya satu malam bisa menjadi lebih lama. 

"Kita harapkan bisa satu setengah atau bahkan dua malam," tuturnya. 

David pun berharap, para pelaku budaya dan kesenian dapat menambah konten-konten di ruang terbuka untuk menarik kunjungan wisatawan. Hal tersebut diyakini akan membuat obyek wisata menjadi terisi. 

"Cafe, hotel dan restoran juga dapat lebih percaya diri untuk menampilkan live music," tutur David. 

Sementara itu, pada kegiatan Malem Mingguan Ning Balekota pada Sabtu (23/7) malam, ditampilkan kesenian dan budaya dari kampung Pecinan di Kota Cirebon. Beragam kesenian, mulai dari nyanyian hingga pertunjukkan barongsai dan liong ditampilkan. 

Kuliner khas Tionghoa yang biasanya hanya disajikan saat peristiwa tertentu juga disajikan, salah satunya ketan yupeng. Semua kuliner yang disajikan juga halal. 

Sedangkan pada pekan sebelumnya, kegiatan Malem Mingguan Ning Balekota menampilkan tema kampung Arab. Dalam kesempatan itu, beragam kesenian dan kuliner khas kampung Arab di Cirebon juga disajikan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement