Senin 25 Jul 2022 20:09 WIB

Surya Paloh: Belum Ada Pembicaraan dengan PDIP Soal Koalisi 2024

Paloh nilai PDIP merupakan partai besar yang bisa memajukan capres tanpa koalisi.

Red: Teguh Firmansyah
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) memberikan gelar kehormatan doktor honoris causa kepada Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh di Kota Malang, Senin (25/7/2022).
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) memberikan gelar kehormatan doktor honoris causa kepada Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh di Kota Malang, Senin (25/7/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG  -- Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyatakan bahwa hingga saat ini pihaknya belum melakukan pertemuan dan pembicaraan terkait koalisi untuk Pemilu 2024 dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Hal itu disampaikannya usai menerima gelar Doktor Honoris Causa (HC) bidang Sosiologi Politik, Surya Paloh di Kota Malang, Jawa Timur, Senin.

Paloh mengatakan bahwa PDIP merupakan partai besar yang bisa mencalonkan siapa saja meski tanpa NasDem."Belum ada pertemuan, belum ada pembicaraan. Tapi yang saya tahu, bersama atau tanpa NasDem, PDIP sudah bisa mencalonkan siapa yang diinginkan," kata Surya Paloh.

Baca Juga

Surya Paloh menjelaskan bahwa PDIP bisa mengusung siapa saja calon untuk maju pada kontestasi Pemilu Presiden 2024 karena partai tersebut merupakan parpol yang sangat besar dan mampu memenuhi seluruh persyaratan.

Disinggung apakah pada Pemilu 2024 NasDem akan kembali berkoalisi dengan PDIP, Surya Paloh menekankan tetap pentingnya rasa saling menghargai antarpartai politik. Namun ia memastikan saat ini, NasDem adalah partai koalisi pada pemerintahan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.

"Kalau masalah PDIP, itu adalah rekan koalisi Partai NasDem sampai hari ini dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Ma'ruf Amin," ujarnya.

Ia menambahkan baik NasDem dan PDIP memiliki satu keinginan yang sama, yakni tetap memutar roda pemerintahan secara efektif hingga akhir masa jabatan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin."Kalau hal lain-lain, itu saya pikir dialektika dan romantika kecil-kecilan saja," katanya.

Dalam kesempatan itu, Surya Paloh dianugerahi gelar Doktor Honoris Causa (HC) bidang Sosiologi Politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB).Gelar Doktor HC itu diberikan kepada seseorang yang dianggap bukan hanya memiliki jasa besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, namun juga karena karena memiliki tindakan bagi perkembangan kemajuan, kemakmuran dan kesejahteraan bangsa Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement