Senin 25 Jul 2022 20:50 WIB

Brantas Targetkan Bendungan di Sumbawa Rampung Tahun Ini

Bendungan di Sumbawa masuk dalam 61 bendungan baru yang dicanangkan PUPR

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Bendungan di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. PT Brantas Abipraya (Persero) mendukung penguatan pangan nasional melalui pembangunan bendungan Bendungan Beringin Sila di Kecamatan Utan, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Foto: Dok Indra Karya
Bendungan di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. PT Brantas Abipraya (Persero) mendukung penguatan pangan nasional melalui pembangunan bendungan Bendungan Beringin Sila di Kecamatan Utan, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Brantas Abipraya (Persero) mendukung penguatan pangan nasional melalui pembangunan bendungan Bendungan Beringin Sila di Kecamatan Utan, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya Miftakhul Anas mengatakan pembangunan bendungan bentuk kontribusi perusahaan dalam menjawab tantangan akan krisis air. Anas menyebut bendungan di Sumbawa masuk dalam 61 bendungan baru yang dicanangkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Melalui pembangunan bendungan ini Brantas Abipraya menunjukkan kontribusinya dalam mewujudkan pemerataan infrastruktur di seluruh penjuru bangsa dan untuk mendukung ketahanan air serta ketahanan pangan," ujar Anas dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (25/7).

Anas menyampaikan menargetkan pembangunan yang dikerjakan sejak 2019 dapat selesai pada akhir tahun ini. Anas menjelaskan konstruksi Bendungan Beringin Sila didesain dengan tinggi 70,5 meter dan panjang 787,58 meter.

Anas menyampaikan Bendungan Beringin Sila mampu mengairi lahan irigasi seluas 3.500 hektare dan penghasil air baku 76 liter per detik guna mendukung pertanian di Kabupaten Sumbawa. Anas menyebut kapasitas tampung bendungan mencapai 25,51 juta m3 dengan luas genangan 129 hektare.

"Manfaat lain dari bendungan ini adalah sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro sebesar 1,4 MW, sehingga dapat menyokong pasokan listrik untuk masyarakat di sekitar Sumbawa," ucap Anas.

Tak hanya itu, lanjut Anas, bendungan ini juga dapat mereduksi banjir 85 m3 per detik. Bendungan ini nantinya juga didesain sebagai salah satu destinasi wisata di NTB.

Selain Bendungan Beringin Sila, ucap Anas, Brantas Abipraya yang juga mengerjakan beberapa proyek bendungan lainnya yang termasuk dalam proyek strategis nasional (PSN) seperti Bendungan Sepaku Semoi yang merupakan bendungan penopang air baku dan ketahanan pangan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, bendungan tertinggi di Indonesia yaitu Bendungan Bener yang terletak di Purworejo-Jawa Tengah, Bendungan Semantok di Nganjuk, Jawa Timur yang bakal menjadi bendungan terpanjang se-Asia Tenggara, serta Bendungan Ciawi di Jawa Barat yang merupakan bendungan kering pertama di Indonesia.

Selain memberi nilai tambah untuk daerah sekitar bendungan yang dibangun Brantas Abipraya, lanjut Anas, karya infrastruktur sumber daya air yang sedang dikerjakan dan telah dirampungkan ini jawaban dari tantangan perubahan iklim yang dihadapi saat ini.

"Sebagai BUMN karya yang berkomitmen selalu ada untuk Indonesia, Brantas Abipraya akan selalu mendukung pemerintah dalam pembangunan dan pengembangan infrastruktur nasional," kata Anas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement