Selasa 26 Jul 2022 19:25 WIB

Subvarian BA.4 dan BA.5 Mendominasi, Menkes: Booster Jadi Perlindungan Penting

Jumlah warga yang telah menerima booster mencapai 54,9 juta jiwa lebih.

Red: Qommarria Rostanti
Booster dianggap menjadi perlindungan penting di tengah mendominasinya omicron subvarian BA.4 dan BA.5 di Indonesia (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Booster dianggap menjadi perlindungan penting di tengah mendominasinya omicron subvarian BA.4 dan BA.5 di Indonesia (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, dalam 15 bulan terakhir sebanyak 205 juta jiwa penduduk Indonesia telah menerima vaksin Covid-19 berupa dosis lengkap primer hingga booster. Total suntikan yang diberikan mencapai 410 juta dosis.

"Paling yang harus kita tingkatkan itu booster, dan makanya kami mengedukasi masyarakat supaya bisa (memperoleh perlindungan yang lebih baik)," ujarnya, Selasa (26/7/2022).

Baca Juga

Menurut Budi, perlindungan vaksin booster dapat mencegah keparahan sakit saat terinfeksi SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 sehingga tidak perlu menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Vaksin booster menjadi perlindungan yang penting di samping kepatuhan pada protokol kesehatan, menyusul temuan varian baru di tengah masyarakat seperti subvarian omicron BA.4 dan BA.5 yang kini mendominasi di Indonesia.

Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 melaporkan jumlah warga Indonesia yang telah menerima dosis penguat atau booster mencapai 54,9 juta jiwa lebih hingga Selasa (26/7/2022) pukul 12.00 WIB. Data Satgas Covid-19 yang diterima di Jakarta menginformasikan jumlah penduduk yang telah mendapat suntikan booster vaksin Covid-19 bertambah 265.095 orang sehingga mencapai total 54.941.943 orang.

Dengan demikian maka tercatat, suntikan dosis penguat vaksin Covid-19 sudah diberikan pada 26,38 persen dari total warga yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19, sebanyak 208.265.720 juta orang. Sementara itu, penduduk yang mendapatkan dua dosis vaksin Covid-19 bertambah 43.577 orang menjadi 169.882.385 orang, atau setara 81,57 persen dari total sasaran. Sedangkan penerima dosis pertama bertambah 47.980 orang, sehingga jumlah keseluruhan mencapai 202.268.728 orang atau setara 97,12 persen dari total sasaran.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement