Rabu 27 Jul 2022 00:45 WIB

Jokowi Sampaikan Undangan KTT G20 ke Xi Jinping

Belum ada jawaban yang pasti dari Xi Jinping mengenai kehadirannya dalam KTT G20.

Red: Friska Yolandha
Pertemuan Presiden RI, Jokowi (kiri) dengan Presiden China, Xi Jinping (kanan).
Foto: Reuters/VOA
Pertemuan Presiden RI, Jokowi (kiri) dengan Presiden China, Xi Jinping (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Presiden Joko Widodo menyampaikan undangan kepada Presiden China Xi Jinping untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Kelompok 20 Negara (G20) di Bali pada November 2022. Undangan tersebut disampaikan Jokowi saat bertemu Xi di Beijing pada Selasa (26/7/2022) sore.

Presiden Xi menyampaikan terima kasih atas undangan yang diberikan mitranya itu dan berharap penyelenggaraan KTT G20 di Bali berhasil dengan lancar. "China sangat mendukung Presidensi G20 Indonesia dan berharap Indonesia sukses menyelenggarakan KTT G20," kata Xi.

Baca Juga

Xi mengapresiasi keikutsertaan Indonesia dalam Forum Lima Negara Berkembang Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (BRICS) Plus di bawah kepemimpinan negara-negara BRICS.

"China menyambut kesediaan Indonesia untuk bekerja sama dengan BRICS pada masa mendatang," kata Xi sebagaimana dikutip Kementerian Luar Negeri (MFA) China.

Sejauh ini, belum ada jawaban yang pasti dari Xi Jinping mengenai kehadirannya dalam KTT G20 meskipun undangan telah diterima sejak beberapa waktu yang lalu.

Jokowi melakukan kunjungan ke Beijing selama dua hari, yakni pada Senin (25/7/2022) dan Selasa atas undangan Xi.Beberapa saat sebelum bertemu Xi di gedung tamu kenegaraan Diaoyutai, Jokowi berjumpa dengan Perdana Menteri China Li Keqiang di tempat yang sama. Jokowi menjadi kepala negara atau kepala pemerintahan pertama di dunia yang berkunjung ke Beijing pascapenyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin 2022 yang disusul dengan terjadinya gelombang baru COVID-19 varian Omicron.

Jokowi dan Xi bersepakat meningkatkan hubungan bilateral kedua negara di berbagai bidang. Kedua belah pihak akan meningkatkan formulasi baru Rencana Aksi Lima Tahunan untuk Implementasi Komitraan Komperehensif Strategis China-Indonesia 2022-2026, kata MFA.

Proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung juga menjadi komitmen kedua kepala negara untuk dapat terselesaikan sesuai jadwal yang telah ditetapkan bersama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement