Selasa 26 Jul 2022 23:59 WIB

Satgas PMK Minta Perketat dan Tertibkan Pihak Manfaatkan Situasi Wabah

Satgas PMK minta Babinsa awasi ketat orang yang beli hewan ternak dengan harga murah

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas bersiap menyuntikkan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) di salah satu sapi milik warga di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Senin (25/7/2022). Berdasarkan data Koordinator Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan PMK Profesor Wiku Adisasmito, pemerintah telah mengimpor tiga juta dosis vaksin dalam upaya mencegah penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak.
Foto: ANTARA/Harviyan Perdana Putra
Petugas bersiap menyuntikkan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) di salah satu sapi milik warga di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Senin (25/7/2022). Berdasarkan data Koordinator Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan PMK Profesor Wiku Adisasmito, pemerintah telah mengimpor tiga juta dosis vaksin dalam upaya mencegah penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (Satgas PMK) meminta aparat untuk memperketat dan menertibkan pihak-pihak yang memanfaatkan situasi wabah PMK pada hewan ternak.

"Kami mohon kepada Satgas pengendalian PMK di daerah, Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk selalu memperketat pengawasan dan penertiban pihak-pihak yang mengambil keuntungan pribadi dari situasi wabah PMK ini," ujar Koordinator Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (Satgas PMK) Wiku Adisasmito dalam konferensi pers daring diikuti di Jakarta, Selasa (27/2/2022).

Wiku mengimbau kepada Satgas PMK dan petugas terkait dilakukan untuk menerapkan tindak pengamanan biosekuriti yang ketat, juga saat bertugas di area peternakan. Selain itu Wiku mengingatkan jangan sampai ada pihak-pihak yang sengaja mengambil keuntungan pribadi dengan memanfaatkan ketidaktahuan para peternak, dan menakut-nakuti peternak, kemudian membeli ternaknya dengan harga murah.

Juga di saat yang bersamaan pula, waspada pada pihak-pihak tersebut tanpa menerapkan tindak pengamanan biosekuriti yang baik seperti keluar masuk dari dan ke dalam kandang tanpa melihat kondisi yang ada di dalam kandang. Pihak-pihak tersebut, menurut Wiku berisiko dapat membawa virus ke hewan ternak terpapar PMK kepada hewan ternak yang sehat.

Wiku mengatakan penerapan biosekuriti ketat dan tepat merupakan upaya memutus penyebaran virus di Indonesia. Selain itu, disinfeksi atau dekontaminasi area dan alat-alat di peternakan perlu dilakukan secara berkala.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement