Rabu 27 Jul 2022 08:18 WIB

Bima Arya Minta Koleksi Buku Perpusda Kota Bogor Ditambah

Pembangunan Perpusda Bogor mencapai 28 persen dan akan rampung November 2022.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Ratna Puspita
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pembangunan tahap 2 Perpustakaan Daerah (Perpusda) Kota Bogor di eks-Gedung DPRD Kota Bogor telah mencapai 28 persen, dengan deviasi positif 17 persen. Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto meminta tambahan koleksi buku baru ketika Perpusda selesai dibangun pada 18 November 2022. 

Bima Arya meminta Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan (Diarpus) Kota Bogor untuk menambah stok buku baru. Saat ini, Diarpus Kota Bogor memiliki koleksi 40 ribu buku.

Baca Juga

“Jadi sekarang ini kalau di stok kita ada 40 ribu akan pindah ke sini semua. Minta sampai pembukaan kita terus maksimalkan penambahan buku-buku, bantuan buku dari berbagai pihak,” kata Bima Arya kepada Republika, Selasa (26/7).

Bima Arya mengatakan, sejauh ini, pembangunan Perpusda Kota Bogor masih on the track. Sebagian besar presentase pengerjaan nanti ialah penempatan barang furniture.

Di samping itu, Bima Arya mengaku akan melakukan evaluasi terhadap penggunaan lantai 2 dan 3 yang tadinya direncanakan untuk dijadikan command center. Sebab, ada opsi penggunaan ruangan di langai tersebut selain menjadi command center.

“Kami akan kaji kembali sambil menunggu konfirmasi dari provinsi untuk pendanaan command center. Apakah tetap command center ataukah ada peruntukan lain. Itu kita akan eveluasi peruntukannya,” tegasnya.

Ia menambahkan, nantinya di Perpusda Kota Bogor diadakan berbagai kegiatan untuk anak-anak, peluncuran buku, kajian, diskusi, dan kelas-kelas. “Ini pusat kegiatan belajar di sini. Insya Allah akan selesai November tanggal 18,” tuturnya.

Kepala Diarpus Kota Bogor Agung Prihanto menyebutkan, pihak yang sudah berjanji untuk membantu stok buku di Perpusda Kota Bogor ialah Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Pustakawan Indonesia, dan wali kota Bogor.

Ia mengakui, buku-buku di perpustakaan itu harus up to date sehingga selama ini Diarpus Kota Bogor tak segan membeli koleksi buku-buku baru. “Kalau pengunjung mencari buku terus tidak ada kita akan catat, kita beli. Seperti itu yang akan kita lakukan. Jadi, sesuai kebutuhan warga masyarakat,” jelas Agung. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement