Kamis 28 Jul 2022 03:15 WIB

Rumania Tawarkan Peluang Kerja Terbanyak Bagi Pekerja Indonesia

Rumania paling banyak membutuhkan tenaga kerja di sektor konstruksi.

Red: Esthi Maharani
Rumania menjadi negara yang paling banyak menawarkan peluang kerja bagi pekerja migran Indonesia dalam ajang Employment Business Meeting (EBM)
Foto: ANTARA/Fauzan
Rumania menjadi negara yang paling banyak menawarkan peluang kerja bagi pekerja migran Indonesia dalam ajang Employment Business Meeting (EBM)

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Rumania menjadi negara yang paling banyak menawarkan peluang kerja bagi pekerja migran Indonesia dalam ajang Employment Business Meeting (EBM) yang diselenggarakan oleh Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Badung, Bali, dari 25 sampai 27 Juli 2022.

Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) pada penghujung pertemuan, Rabu (27/7/2022), mencatat Rumania menawarkan 1.780 peluang kerja. Peluang kerja yang ditawarkan oleh Rumania jauh lebih banyak dibandingkan dengan Australia (1.230), Selandia Baru (545), Aljazair (400), Taiwan(400), Kuwait (260), Amerika Serikat (250), Bahrain (153), dan Hungaria (19).

General Manager S.C Felda Europe S.R.L Oancea Vivian selaku perwakilan dari agen penyalur pekerja migran di Rumania mengatakan bahwa negaranya saat ini paling banyak membutuhkan tenaga kerja di sektor konstruksi.

"Di Rumania, ada permintaan besar untuk pekerja sektor konstruksi, tetapi di luar itu juga ada dari industri perhotelan, restoran, kafe (horeca), dan pertanian. Kami berharap pekerja Indonesia dapat membantu kami di Rumania," kata Vivian.

Vivian berharap ke depan ada kerja sama yang lebih kuat antara pemerintah Indonesia dan Rumania dalam penempatan pekerja migran.

"Kerja sama itu akan menguntungkan bagi dua negara, dan kami berharap ke depan pekerja migran Indonesia dapat memprioritaskan Rumania sebagai tujuan utamanya," kata dia.

Seluruhnya ada 5.037 permintaan tenaga kerja yang diajukan langsung oleh agen tenaga kerja dari luar negeri yang menghadiri EBM 2022 di Bali. Di samping itu, selama EBM ada 17 kesepakatan kerja sama yang ditandatangani oleh perusahaan penempatan pekerja migran Indonesia (P3MI) dan agen pemberi kerja di luar negeri.

Dalam kesepakatan itu, agen penyedia kerja di luar negeri juga memberikan empat tawaran kerja kepada asosiasi P3MI di Indonesia.

"Peluang kerja yang telah dijaring dari EBM harus ditindaklanjuti secara serius sampai terjadinya kesepakatan penempatan yang nyata. BP2MI akan terus memonitor, mengawal setiap peluang dan potensi yang dapat ditindaklanjuti dari EBM ini serta menjembatani komunikasi dan koordinasi dengan perwakilan RI (di luar negeri)," kata Kepala BP2MI Benny Rhamdani, yang menutup EBM di Badung, Rabu.

Benny menyampaikan bahwa Indonesia hingga pertengahan 2022 telah menempatkan sekitar 75.000 pekerja migran ke 69 negara dan dia optimistis angka itu bisa mencapai ratusan ribu pada akhir tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement