Kamis 28 Jul 2022 13:10 WIB

Schlumberger Miliki Tagihan Rusia yang Belum Dibayar Sebesar Rp 5,975 Triliun

Nilai aset bersih Schlumberger di Rusia tercatat sekitar 1 miliar dolar AS.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Logo perusahaan kontraktor migas Schlumberger.
Foto: wikimedia.org
Logo perusahaan kontraktor migas Schlumberger.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Schlumberger, kontraktor ladang minyak terbesar di dunia, memiliki tagihan sebesar 400 juta dolar AS atau setara Rp 5,975 triliun (kurs Rp 14.938 per dolar AS) yang belum dibayar dan masih mengendap di Rusia. Hal ini terjadi saat dunia internasional mengisolasi Rusia.

Seperti dilansir dari laman Bloomberg, Kamis (28/7/2022) nilai aset bersih Schlumberger di Rusia tercatat sekitar 1 miliar dolar AS. Angka tersebut merupakan angka yang tercatat pada 30 Juni.

Baca Juga

Schlumberger belum mengambil langkah jauh seperti yang sudah dilakukan para saingannya Baker Hughes dan Halliburton yang sudah hengkang dari Rusia lebih dari empat bulan setelah invasi Vladimir Putin ke Ukraina memicu kemarahan internasional. 

Chief Executive Officer (CEO) Schlumberger Olivier Le Peuch mengatakan struktur perusahaan yang unik memberikan fleksibilitas bagi perusahaan untuk terus beroperasi di Rusia sambil sepenuhnya mematuhi sanksi Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement