Kamis 28 Jul 2022 16:49 WIB

Menag: Kerusakan Lingkungan Saat Ini Akibat Ulah Manusia

Menag mengajak ulama dan umat Islam untuk bersama-sama lestarikan alam

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Nashih Nashrullah
Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, mengajak ulama dan umat Islam untuk bersama-sama lestarikan alam
Foto: Kemenag
Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, mengajak ulama dan umat Islam untuk bersama-sama lestarikan alam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas berharap umat Islam dapat merealisasikan ajaran-ajaran Islam secara nyata melalui Kongres Umat Islam untuk Indonesia Lestari pada Kamis (28/7/2022) di Masjid Istiqlal. 

Acara tersebut dihadiri sejumlah tokoh, seperti Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin, Sekretaris Jendral Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Amirsyah Tambunan, Ketua Umum PP Muhammadiyah KH Haedar Nashir, dan Imam Besar Masjid Istiqlal Prof Nasaruddin Umar. 

Baca Juga

Yaqut menilai acara ini merupakan acara yang luar biasa karena menyadarkan manusia bahwa pembangunan harus dibarengi dengan perhatian akan kelestarian lingkungan. Pelestarian lingkungan merupakan salah satu ajaran Islam yang paling dasar.  

Bahkan, larangan untuk merusak lingkungan tercantum dalam surat Al-Baqarah ayat 11. Yaqut meminta agar masyarakat perlu memperhatikan kondisi lingkungan saat ini, seperti banjir, polusi udara, kebakaran hutan, dan bencana lain.

“Itu disebabkan ulah manusia yang tidak memiliki kesadaran akan berharganya lingkungan. Padahal lingkungan itu sendiri tempat manusia berpijak dan menggantungkan hidupnya. Tanpa udara yang bersih, air yang bersih dan lingkungan yang sehat, bagaimana mungkin manusia akan hidup dengan nyaman,” ujarnya.

Yaqut menjelaskan, bagi mereka yang tidak sadar akan pentingnya melestarikan lingkungan, bisa disebut sebagai orang yang tidak melaksanakan ajaran-ajaran Islam. Bagi mereka, ajaran Islam atau agama hanya dijadikan sebagai aspirasi bukan inspirasi.

Mereka yang menjadikan agama sebagai inspirasi tentu sadar akan ajaran-ajaran Islam yang mendasar, seperti pelestarian lingkungan. 

Menurut dia, untuk menyadarkan akan pelestarian lingkungan memang tidak cukup dengan mengetahui ajaran Islam sebab, pengetahuan bersifat kognitif sebatas bersemayam dalam kepala.

“Padahal Islam tidak menganjurkan demikian, pengetahuan harus dibarengi dengan perbuatan konkret. Oleh karena itu, upaya yang dilakukan melalui kegiatan kongres umat Islam untuk Indonesia lestari, hemat saya merupakan upaya untuk menyadarkan umat Islam pada khususnya untuk merealisasikan ajaran-ajaran Islam secara nyata,” tambahnya.    

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement