Kamis 28 Jul 2022 17:55 WIB

Saham ANTM Lompat 12 Persen, IHSG Ditutup Hampir Menyentuh 7.000

IHSG konsisten menguat hari ini ditopang sektor barang baku yang dipimpin ANTM

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada penutupan perdagangan Kamis (28/7). IHSG konsisten bergerak di zona hijau di sepanjang sesi dan berakhir di level 6.956,81 atau naik 0,85 persen. Sektor barang baku memimpin penguatan dengan ANTM melompat signifikan 12,04 persen, INCO naik 9,29 persen, dan MDKA menguat 5,34 persen. Selain itu, ada juga ARTO yang terbang 9,85 persen dan GOTO naik 4,08 persen.
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada penutupan perdagangan Kamis (28/7). IHSG konsisten bergerak di zona hijau di sepanjang sesi dan berakhir di level 6.956,81 atau naik 0,85 persen. Sektor barang baku memimpin penguatan dengan ANTM melompat signifikan 12,04 persen, INCO naik 9,29 persen, dan MDKA menguat 5,34 persen. Selain itu, ada juga ARTO yang terbang 9,85 persen dan GOTO naik 4,08 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada penutupan perdagangan Kamis (28/7). IHSG konsisten bergerak di zona hijau di sepanjang sesi dan berakhir di level 6.956,81 atau naik 0,85 persen. 

Sektor barang baku memimpin penguatan dengan ANTM melompat signifikan 12,04 persen, INCO naik 9,29 persen, dan MDKA menguat 5,34 persen. Selain itu, ada juga ARTO yang terbang 9,85 persen dan GOTO naik 4,08 persen. 

Pergerakan IHSG sejalan dengan indeks saham di Asia yang mayoritas ditutup naik sore ini. "Investor melihat prospek perlambatan laju pengetatan kebijakan moneter oleh bank sentral AS Federal Reserve sehingga memberi rasa nyaman," kata Phillip Sekuritas Indonesia dalam risetnya, Kamis (28/7).

Sesuai ekspektasi, the Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 bps sehingga selama Juni – Juli secara total suku bunga acuan naik 150 bps.

Ketua the Fed Jerome Powell menyoroti perlambatan pada belanja rumah tangga dan aktifitas produksi, mengindikasi perlambatan laju kenaikan suku bunga acuan.

Investor mengartikan pernyataan Powell ini sebagai konfirmasi bahwa puncak kenaikan suku bunga di AS sudah dekat dan yakin negara-negara di kawasan Asia dapat mengendalikan lonjakan inflasi tanpa memicu pelarian modal asing (foreign capital flight) seperti pada siklus-siklus kenaikan suku bunga di AS sebelumnya.

Fokus perhatian investor sekarang tertuju pada perhitungan kedua data Produk Domestik Bruto (PDB) kuartalII 2022 AS yang akan dirilis nanti malam. Investor memiliki ekspektasi ekonomi AS sudah kehilangan momentum akibat tingginya inflasi yang memicu pengetatan kebijakan moneter secara agresif oleh Federal Reserve.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement