Kamis 28 Jul 2022 20:05 WIB

Menkominfo Optimistis Operasi Komersial Satelit HBS Tepat Waktu

Satelit HBS kerja sama swasta dan Kemenkominfo berkapasitas 16 giga bits per detik

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate optimistis jadwal peluncuran dan operasi komersial Hot Backup Satellite (HBS) berlangsung tepat waktu. Johnny juga meyakini pandemi COVID-19 dan situasi geopolitik tidak menghalangi proses transformasi digital Indonesia melalui pengadaan satelit.
Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate optimistis jadwal peluncuran dan operasi komersial Hot Backup Satellite (HBS) berlangsung tepat waktu. Johnny juga meyakini pandemi COVID-19 dan situasi geopolitik tidak menghalangi proses transformasi digital Indonesia melalui pengadaan satelit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate optimistis jadwal peluncuran dan operasi komersial Hot Backup Satellite (HBS) berlangsung tepat waktu. Johnny juga meyakini pandemi COVID-19 dan situasi geopolitik tidak menghalangi proses transformasi digital Indonesia melalui pengadaan satelit.

Ini disampaikan Johnny saat mengadakan pertemuan dengan Boeing, Space X, dan Hughes Network System (HNS) di Los Angeles, Amerika Serikat, pada Senin (25/7) waktu setempat. Di pertemuan itu, Johnny hendak memastikan operasi komersial HBS  yang pembuatan dan peluncurannya melibatkan ketiga perusahaan berlangsung sesuai dengan jadwal.

Satelit HBS sebagai bentuk kerja sama antara Kemkominfo dan pihak swasta ini berkapasitas 160 giga bits per second. Sebesar 80 giga bits per second akan dipakai pemerintah, 70 giga bits per second untuk swasta nasional dan 10 giga bits per second untuk negara-negara ASEAN.  Satelit ini didukung 18 stasiun bumi di 14 lokasi (gateway). Gateway utama ada di Cikarang, Jawa Barat.

Di kunjungan pertama, Johnny bertemu dengan President of Boeing Commercial Satellite International System Ryan Reid dan sejumlah eksekutif Boeing di kantor Boeing di El Segundo, Los Angeles.

"Boeing mengonfirmasi satelit diluncurkan awal Mei 2023 dan commercial operation September 2023," kata Johnny dikutip dari siaran persnya melalui website Kementerian Kominfo, Kamis (28/7).

Di SpaceX, Johnny bertemu dengan Vice President, Mission Management, Jessica Jensen, dan Vice President, Commercial Sales, Tom Ochinero di markas SpaceX di Hawthorne, California.

"SpaceX  mengonfirmasi kesiapan peluncur Falcon 9 untuk mengorbitkan HBS sesuai jadwal, yakni awal Mei 2022 di Cape Canaveral, Florida," kata dia.

Dalam pertemuan dengan Executive Vice President and General Manager, International Division HNS Ramesh Ramaswamy, di Los Angeles, Johnny juga hendak memastikan HNS menyiapkan perangkat ground station.

"HNS menyiapkan dan akan menginstalasi 20 ribu terminal bagi layanan publik untuk sekolah, puskesmas, kantor desa, pos perbatasan TNI dan pos polisi mulai 2022.  Pengerjaannya secara simultan agar sesuai dengan peluncuran dan operasi satelit," ujar Johnny.

Kepada Johnny, President of Boeing Commercial Satellite International System Ryan Reid mengatakan perusahaannya menyediakan teknologi satelit termutakhir yang fleksibel dalam penyediaan data berkecepatan tinggi.

"Teknologi ini memungkinkan satelit Boeing mencakup geografi dan populasi Indonesia," katanya.

Dia juga mengakui pandemi Covid-19 dan situasi geopolitik mempengaruhi proses produksi dan peluncuran HBS dengan roket Falcon 9. Sebab, untuk mengangkut satelit dan roket ke dari California ke Florida, tidak bisa menggunakan pesawat Antonov akibat perang Rusia-Ukraina.

Namun, Johnny optimistis kendala-kendala tersebut bisa diatasi sehingga infrastruktur informasi dan komunikasi bisa melayani masyarakat dan mengurangi kesenjangan digital.

"Satelit akan dibawa melalui jalan darat yang membutuhkan waktu 9 sampai 10 hari. Roket peluncur tidak masalah karena tersedia di Florida. HNS juga sudah memitigasi dengan mengamankan 20 ribu ground segment sebagai terminal layanan sinyal wifi-satelit," kata Johnny.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement