Kamis 28 Jul 2022 22:31 WIB

Menlu: Kunjungan Presiden ke Asia Timur Perkuat Dukung Keketuaan G20

Di tengah rivalitas dunia, Indonesia masih memperkuat rajutan persahahatan.

Red: Teguh Firmansyah
Menlu Retno
Foto: AP/VOA
Menlu Retno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno Marsudi mengatakan kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke tiga negara di Asia Timur, yakni China, Jepang, dan Korea Selatan dinilai memperkuat dukungan terhadap Keketuaan Indonesia dalam KTT G20. Menlu Retno usai mendampingi pertemuan bilateral Presiden Jokowi bersama Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol di Kantor Kepresidenan Yongsan, Seoul, Kamis sore waktu setempat, menyatakan kunjungan ini tentunya akan memperkuat dukungan bagi Presidensi Indonesia, terutama semua persiapan yang terkait dengan KTT G20.

Menlu menjelaskan bahwa kunjungan Presiden Jokowi sejak keberangkatan pada Senin (25/7) hingga Kamis tidak hanya memperkokoh kerja sama ekonomi, tetapi juga berhasil melakukan pendekatan kerja sama yang berdasarkan pada kerja sama yang terbuka, inklusif dan saling menguntungkan.Kepercayaan pemerintah dan swasta dari ketiga negara tersebut terhadap stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia juga sangatlah kuat.

Baca Juga

"Di tengah situasi dunia yang dipenuhi rivalitas dan upaya 'containment', Indonesia justru memperkuat rajutan persahabatan dan kerja sama konkret dengan negara-negara dunia," kata Retno.

Ia menambahkan bahwa dalam setiap pertemuan, para pemimpin dari tiga negara itu memberikan apresiasi pada kepemimpinan Presiden Jokowi dalam memberikan kontribusi bagi perdamaian dan permasalahan global. Dengan peran Indonesia yang memegang Keketuaan ASEAN pada 2023, Retno juga menilai kunjungan Presiden Jokowi sangat bermanfaat terhadap posisi strategis China, Jepang, dan Korea Selatan dalam menjalin hubungan dengan negara-negara ASEAN.

"Presiden dalam pertemuan mengatakan bahwa Indonesia ingin terus memperkuat ASEAN, menjadikan ASEAN tetap relevan dan 'matters' tidak hanya bagi masyarakat ASEAN, namun juga bagi dunia," ujar Retno.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement