Kamis 28 Jul 2022 22:37 WIB

Bahas Isu Global, Jokowi dan Presiden Korsel Sepakat Tingkatkan Kerja Sama

Presiden Korsel satu suara dengan Jokowi terkait ancaman nuklir dan krisis pangan

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Presiden Joko Widodo (kiri) bersalaman dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol dalam pertemuan bilateral di Kantor Kepresidenan Yongsan, Seoul, Korea Selatan, Kamis (28/7/2022).
Foto: ANTARA/Biro Pers Setpres/Laily Rachev
Presiden Joko Widodo (kiri) bersalaman dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol dalam pertemuan bilateral di Kantor Kepresidenan Yongsan, Seoul, Korea Selatan, Kamis (28/7/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Korea Selatan Yoon Seok-yeol membahas berbagai isu global terkini dalam pertemuan bilateral di Seoul, Korea Selatan, Kamis (28/7). Beberapa isu global yang dibahas kali ini yakni dari ancaman nuklir dan rudal Korea Utara, krisis pangan dan energi akibat konflik di Ukraina, hingga krisis kemanusiaan di Myanmar.

“Kedua negara sepakat untuk memperdalam kerja sama terkait isu global terkini,” ujar Presiden Yoon Seok-yeol dalam konferensi pers bersama Presiden Jokowi usai pertemuan bilateral.

Menurut Presiden Yoon, Indonesia dan Korea Selatan memiliki pandangan yang sama terkait ancaman nuklir dan rudal dari Korea Utara yang mengkhawatirkan. Keduanya pun sepakat untuk berupaya bersama menyatukan masyarakat internasional menghadapi ancaman ini.

Selain itu, Indonesia dan Korea Selatan juga akan melakukan kerja sama intensif terkait krisis pangan dan energi yang terjadi akibat konflik di Ukraina.

“Kedua negara juga akan terus berupaya untuk pemulihan demokrasi di Myanmar dan akan terus berupaya agar krisis kemanusiaan segera diakhiri,” tambah Presiden Yoon.

Presiden Yoon mengatakan, Indonesia dan Korea Selatan memiliki banyak kesamaan pandangan. Menjelang peringatan 50 tahun hubungan diplomasi Korea Selatan dan Indonesia, ia pun berharap kerja sama bilateral kedua negara dapat terus ditingkatkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement