Kamis 28 Jul 2022 22:58 WIB

Akademisi Kupas Detail Buku Cinta Keduaku Berlabuh di Ukraina Karya Yuddy Chrisnandi

Diskusi dan bedah buku digelar oleh Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Unwir.

Red: Gilang Akbar Prambadi
Seorang pengungsi yang melarikan diri dari perang dari negara tetangga Ukraina berjalan dengan bendera Ukraina tersampir di bahunya, setelah melintasi perbatasan dengan feri di penyeberangan perbatasan Isaccea-Orlivka di Rumania, beberapa waktu lalu.
Foto: AP/Andreea Alexandru
Seorang pengungsi yang melarikan diri dari perang dari negara tetangga Ukraina berjalan dengan bendera Ukraina tersampir di bahunya, setelah melintasi perbatasan dengan feri di penyeberangan perbatasan Isaccea-Orlivka di Rumania, beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rektor Universitas Wiralodra (Unwir), Ujang Suratno, menilai karya-karya Yuddy Chrisnandi telah menambah literasi dunia. Itu karena di tengah kesibukannya, Yuddy dinilai masih menyempatkan untuk menulis sebuah karya dan membukukannya.

Hal ini Ujang sampaikan pada kegiatan diskusi dan bedah buku Cinta Keduaku Berlabuh di Ukraina karya Yuddy Chrisnandi ‘Memoar Seorang Duta Besar 2017-2021’. 

Baca Juga

Diskusi dan bedah buku digelar oleh Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Unwir dalam rangka peringatan Dies Natalis Unwir Indramayu ke-40 Tahun 2022 yang dipusatkan di Auditorium Unwir Gedung Rektorat Lantai 2.

"Di samping buku karya Prof (Yuddy) lainnya, buku Cinta Keduaku Berlabuh di Ukraina sangat luar biasa, tutur bahasanya lebih diplomatis dan lugas. Karangan itu mungkin karena dipengaruhi saat Prof bertugas sebagai Duta Besar di Ukraina," ujar Ujang.

Menurutnya, buku ini sangat penting bagi semua pihak termasuk mahasiswa karena agresi Rusia di Ukraina juga diungkap dalam buku itu. Selain itu, peranan penting hubungan diplomatis antara Ukraina dan Indonesia di bahas secara lugas dari halaman ke halaman berikutnya secara sistematis.

"Saya lihat buku ini penting bagi kita semua termasuk para mahasiswa dan mungkin juga disini ada anggota DPRD yang lainnya bahwa kenapa terjadi hal-hal separatis sekarang ini, terungkap di dalam buku ini," ujar dia.

Ujang memaparkan detail poin-poin penting hubungan bilateral kedua negara yang dibahas dalam buku itu, seperti alasan politik, ekonomi dan budaya di halaman 90 dan 91. Ini menunjukan kepada semua pihaknya betapa pentingnya membangun hubungan kedua negara itu.

"Bagaimana alasan-alasan budaya dijelaskan misalkan di dalam Bab 4, kemudian menjalankan diplomasi ekonomi dijelaskan dalam Bab 5, kemudian bagaimana juga industri pertahanan Indonesia di Bab 6, dan bagaimana hubungan diplomatik harus ditekankan ada di dalam Bab 6," kata dia.

“Peranan Prof Yuddy Chrisnandi dalam membangun hubungan Indonesia dan Ukraina menjadi lebih kuat dibahas dalam buku tersebut,” kata Ujang.

Pada diskusi tersebut, hadir secara langsung Yuddy Chrisnandi dan Duta Besar Ukraina untuk Republik Indonesia, Vasyl Hamianin sebagai pembicara. Kemudian pihak yang memberi tanggapan adalah Dekan Fakultas Hukum, Syamsul Bahri Siregar dan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Ismanudin.

Dilansir dari Antara, Kamis (28/7/2022), kata Yuddy, buku tersebut menceritakan kisahnya sejak pertama mendarat di Ukraina pada 2017 saat dirinya mengemban tugas sebagai duta besar hingga menceritakan detik-detik Ukraina mendapat agresi dari Rusia.

"Saya diberi kesempatan oleh negara saya, saya pahami Ukraina, dan saya sampaikan lewat buku saya untuk warga Indonesia," kata Yuddy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement