Jumat 29 Jul 2022 19:51 WIB

Ayah Ini Tega Cabuli Anaknya Waktu Kecil, Sudah Remaja Diperkosa

Sang istri melaporkan ulat bejat suaminya memerkosa anak kandung ke polisi.

Red: Teguh Firmansyah
Ilustrasi Pelecehan Seksual. (Republika/Prayogi)
Foto: Republika/Prayogi
Ilustrasi Pelecehan Seksual. (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- Kepolisian Resor Batang, Jawa Tengah, menangkap pelaku rudapaksa berinisial T (42), warga Kecamatan Banyuputi. T melakukan pemerkosanaan terhadap anak kandungnya sendiri, berinisial B (17).

Kepala Polres Batang AKBP Mochamad Irwan Susanto di Batang, Jumat, mengatakan pelaku ditangkap polisi di rumahnya pada Kamis (28/7) sekitar pukul 21.00 WIB.Menurut dia, terungkapnya kasus rudapaksa ini berawal dari laporan istri tersangka yang mengadukan suaminya telah melakukan tindakan keji terhadap anak kandungnya sendiri.

Baca Juga

Polisi yang menerima laporan dari istri tersangka langsung bergerak cepat untuk mengamankan pelaku di rumahnya.Ia yang didampingi Kepala Satuan Reserse dan Kriminal AKP Yorisa Prabowo menyampaikan berdasar keterangan saksi, tersangka telah melakukan pencabulan sejak anaknya duduk dibangku kelas VI SD.

Kemudian, tersangka mengulangi lagi perbuatan rudapaksa pada anaknya setelah berusia 16 tahun."Jadi sang anak yang sudah tidak tahan terhadap tindakan ayahnya mengadu pada ibunya. Setelah menerima laporan dari anaknya, ibunya langsung melapor ke polisi," katanya.

Saat ini korban masih dalam kondisi trauma dan didampingi oleh tim psikolog.Atas kasus tersebut, tersangka T dijerat Pasal 64 ayat (3) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman pidana maksimal 12 tahun penjara.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَلَمَّا اسْتَا۟يْـَٔسُوْا مِنْهُ خَلَصُوْا نَجِيًّاۗ قَالَ كَبِيْرُهُمْ اَلَمْ تَعْلَمُوْٓا اَنَّ اَبَاكُمْ قَدْ اَخَذَ عَلَيْكُمْ مَّوْثِقًا مِّنَ اللّٰهِ وَمِنْ قَبْلُ مَا فَرَّطْتُّمْ فِيْ يُوْسُفَ فَلَنْ اَبْرَحَ الْاَرْضَ حَتّٰى يَأْذَنَ لِيْٓ اَبِيْٓ اَوْ يَحْكُمَ اللّٰهُ لِيْۚ وَهُوَ خَيْرُ الْحٰكِمِيْنَ
Maka ketika mereka berputus asa darinya (putusan Yusuf) mereka menyendiri (sambil berunding) dengan berbisik-bisik. Yang tertua di antara mereka berkata, “Tidakkah kamu ketahui bahwa ayahmu telah mengambil janji dari kamu dengan (nama) Allah dan sebelum itu kamu telah menyia-nyiakan Yusuf? Sebab itu aku tidak akan meninggalkan negeri ini (Mesir), sampai ayahku mengizinkan (untuk kembali), atau Allah memberi keputusan terhadapku. Dan Dia adalah hakim yang terbaik.”

(QS. Yusuf ayat 80)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement