Sabtu 30 Jul 2022 16:54 WIB

Tunisia Panggil Pejabat Kedutaan AS Atas Pernyataan Blinken

Menlu AS Antony Blinken mengungkapkan kekhawatirannya mengenai demokrasi Tunisia.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Luar Negeri Anthony Blinken mengungkapkan kekhawatirannya mengenai demokrasi Tunisia. Penyataan Blinken ini menuai protes dari pemerintah Tunisia.
Foto: AP Photo/Michael Sohn
Menteri Luar Negeri Anthony Blinken mengungkapkan kekhawatirannya mengenai demokrasi Tunisia. Penyataan Blinken ini menuai protes dari pemerintah Tunisia.

REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS -- Kementerian Luar Negeri Tunisia mengatakan mereka memanggil pejabat Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS). Setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengungkapkan kekhawatirannya pada demokrasi di Tunisia.

Dalam pernyataannya, Sabtu (30/7/2022) kementerian mengatakan Menteri Luar Negeri Tunisia Othman Jerandi mengatakan memberitahu chargé d'affaires AS  Natasha Franceschi pernyataan itu mencerminkan "intervensi urusan internal nasional" yang tak dapat diterima.

Baca Juga

Blinken mengungkapkan kekhawatirannya mengenai demokrasi Tunisia. Setelah Presiden Kais Saied memperkenalkan konstitusi baru yang memberinya kekuasaan jauh lebih besar. Tapi sebagian besar negara Barat bungkam pada hal tersebut.

"Tunisia mengalami pengikisan norma-norma demokrasi yang mengkhawatirkan selama satu tahun terakhir dan membalikan kemenangan rakyat yang dicapai dengan susah payah sejak 2011," kata Blinken, Kamis (29/7/2022).

Konstitusi baru didukung referendum yang Saied gelar pada Senin (25/7/2022) lalu. Satu tahun setelah presiden itu membubarkan parlemen yang dipilih rakyat dan menjalankan pemerintahan berdasarkan dekrit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement