Ahad 31 Jul 2022 20:05 WIB

Kapal Bermuatan Gandum Pertama Sejak Invasi Rusia Siap Tinggalkan Ukraina

Gandum Ukraina ke sebuah kapal di pelabuhan Chornomorsk telah siap untuk berangkat

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
Pertanian Gandum di Ukraina
Foto: Reuters/VOA
Pertanian Gandum di Ukraina

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Juru bicara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Ibrahim Kalin mengungkapkan kemungkinan pemberangkatan dari Ukraina kapal pengekspor biji-bijian pertama sejak invasi Rusia Februari lalu. Pemuatan gandum Ukraina ke sebuah kapal di pelabuhan Chornomorsk telah siap untuk diberangkatkan.

"Kalau besok semua (detail) sudah selesai, sepertinya kemungkinan besar kapal pertama akan berangkat besok. Kita lihat kapal-kapal keluar dari pelabuhan paling lambat keesokan harinya," kata Kalin pada Ahad (31/7/2022).

Baca Juga

Berbicara dalam sebuah wawancara dengan penyiar Kanal 7, Ibrahim Kalin mengatakan pusat koordinasi bersama di Istanbul akan segera menyelesaikan pekerjaan akhir pada rute ekspor. Jumat lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan, akan mengawasi sendiri pemuatan kapal gandum pertama oleh kapal Turki.

Zelenskyy menyatakan, Ukraina tetap menjadi penjamin keamanan pangan global. Dia menggarisbawahi bahwa membuka blokir ekspor gandum Ukraina akan memungkinkan untuk mencegah kekurangan pangan, serta kelaparan dan kekacauan politik di negara-negara yang membutuhkan produk makanan.

Rusia dan Ukraina adalah pemasok gandum global utama. Perjanjian yang ditengahi PBB yang mereka tandatangani di Istanbul minggu lalu dimaksudkan untuk meredakan krisis pangan dan mengurangi harga biji-bijian global yang telah meningkat sejak invasi Rusia 24 Februari.

Perjanjian tersebut bertujuan untuk memungkinkan perjalanan yang aman untuk pengiriman biji-bijian masuk dan keluar dari Chornomorsk, Odesa dan pelabuhan Pivdennyi. Moskow menyalahkan Ukraina karena menunda pengiriman dengan menambang perairan pelabuhan.

Untuk mengawasi ekspor biji-bijian Ukraina, pusat koordinasi bersama di Istanbul secara resmi dibuka pada Rabu (27/7/2022). Tim ini terdiri dari perwakilan Turki, PBB, Rusia, dan Ukraina untuk memungkinkan transportasi yang aman dalam pengerahan kapal dagang yang berisi bahan makanan komersial dan pupuk dari tiga pelabuhan utama Ukraina di Laut Hitam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement