Selasa 02 Aug 2022 01:32 WIB

10 Atlet Para-renang Jalani Karantina Covid-19

temuan kasus COVID-19 itu didapati dari hasil swab antigen kepada para atlet

Red: Muhammad Akbar
Atlet renang non peserta ASEAN Para Games (APG) 2022 melakukan simulasi pertandingan di kolam renang Jatidiri Semarang, Jawa Tengah, Ahad (31/7/2022). Sejumlah simulasi pertandingan yang diikuti seluruh panitia penyelenggara, sukarelawan, dan perangkat pertandingan itu bertujuan agar saat sesi pertandingan cabang olahraga para renang APG 2022 pada 1-5 Agustus 2022 berjalan lancar.
Foto: ANTARA/Aji Styawan
Atlet renang non peserta ASEAN Para Games (APG) 2022 melakukan simulasi pertandingan di kolam renang Jatidiri Semarang, Jawa Tengah, Ahad (31/7/2022). Sejumlah simulasi pertandingan yang diikuti seluruh panitia penyelenggara, sukarelawan, dan perangkat pertandingan itu bertujuan agar saat sesi pertandingan cabang olahraga para renang APG 2022 pada 1-5 Agustus 2022 berjalan lancar.

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sedikitnya 10 atlet para-renang dari sejumlah negara yang sedianya berlaga pada ASEAN Para Games 2022 harus dikarantina karena terdeteksi terpapar COVID-19.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Dokter M Abdul Hakam di Semarang, Senin (1/8/2022), menyebutkan temuan kasus COVID-19 itu didapati dari hasil swab antigen kepada para atlet.

"Kebetulan di Kota Semarang ada atlet cabang olahraga (para) renang ada di Jatidiri. Ada beberapa atlit yang memang, saat dilakukan swab antigen ada yang positif ," kata Hakam.

Sejumlah atlet yang positif COVID-10 itu, kata dia, tidak mengalami gejala sehingga harus menjalani karantina di Balai Pelatihan Kesehatan, Kota Semarang.

"Kurang lebih ada kurang 10-an. Tapi, mereka tanpa gejala," kata Hakam.

Hakam tidak mengungkapkan atlet yang terpapar COVID-19 dengan hanya menyebutkan mereka berasal dari berbagai negara.

Sesuai dengan protokol kesehatan, atlet yang bertanding harus negatif COVID-19 sehingga atlet yang positif harus menjalani karantina dulu baru bisa kembali berlaga.

"Kalau positif kan tidak bisa bertanding karena melanggar peraturan. Sampai menunggu lima hari, negatif, setelah itu dia bisa melakukan kegiatan lagi," kata Hakam.

Hakam mengatakan Dinkes Kota Semarang juga terus memantau kesehatan para atlet dengan menerjunkan tim ke arena para-renang yang berlokasi di Kota Atlas.

"Karena jumlahnya (atlet) tidak seperti di Solo, kami terjunkan dua tim. Satu tim terdiri dari tiga orang," kata Hakam.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement