Kamis 04 Aug 2022 21:47 WIB

Rumah Zakat Ajak Mitra Lakukan Wakaf Produktif

Rumah Zakat ingin menduplikasikan dana yang diamanahkan bermanfaat jangka panjang

Rep: fernan rahadi/ Red: Hiru Muhammad
Chief Executive Officer (CEO) Rumah Zakat, Nur Efendi mengajak para mitra dan donaturnya untuk melakukan wakaf produktif. Yakni pengelolaan wakaf uang yang dilakukan dengan cara memproduktifkan sehingga produktif dan menghasilkan secara berkelanjutan.
Foto: Ist
Chief Executive Officer (CEO) Rumah Zakat, Nur Efendi mengajak para mitra dan donaturnya untuk melakukan wakaf produktif. Yakni pengelolaan wakaf uang yang dilakukan dengan cara memproduktifkan sehingga produktif dan menghasilkan secara berkelanjutan.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Rumah Zakat mengajak para mitra dan donaturnya untuk melakukan wakaf produktif. Yakni pengelolaan wakaf uang yang dilakukan dengan cara memproduktifkan sehingga produktif dan menghasilkan secara berkelanjutan.

"Hasil wakaf produktif ini yang menjadi sumber dana abadi bagi pembiayaan kebutuhan umat seperti pembiayaan pendidikan dan pelayanan kesehatan yang berkualitas," ujar CEO Rumah Zakat, Nur Efendi, dalam acara Exclusive Gathering #SaatnyaTumbuhBersama yang digelar Rumah Zakat dan Bank Syariah Indonesia (BSI0 di Yogyakarta, Kamis (4/8/2022).

Baca Juga

Nur Efendi melanjutkan, pihaknya ingin menduplikasikan dana-dana yang diamanahkan untuk benar-benar dimanfaatkan pada jangka panjang. Beberapa contoh pengelolaan wakaf produktif di Rumah Zakat di antaranya adalah kebun kelapa sawit di Aceh, lumbung pangan 19 desa di tujuh provinsi, kebun kopi di dua provinsi, dua minimarket di Jawa Barat, sekolah juara di Pekanbaru, klinik pratama di Semarang dan lain-lain."Hingga Juli 2022 ini terdapat 89.675 orang penerima manfaat di sebanyak 21 kabupaten/kota," kata Nur Efendi.

Khusus di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Nur Efendi mengungkapkan terdapat wakaf produktif berupa 18 wakaf sumber air dan dua wakaf masjid. Selain itu juga terdapat wakaf sekolah bernama Sekolah Juara. Sekolah tersebut sudah menghasilkan 215 lulusan yang 30 di antaranya merupakan hafiz Alquran."Sayangnya sampai saat ini gedung Sekolah Juara ini masih berstatus kontrak. Padahal sekolah ini sudah berdiri sejak 2009 lalu," kata Nur Efendi.

Branch Manager Rumah Zakat DIY, Warnitis, membenarkan bahwa saat ini Sekolah Juara berstatus kontrak. Namun untuk saat ini, Rumah Zakat DIY belum mampu untuk membeli gedung untuk keperluan Sekolah Juara. Hal itu disebabkan dari target Rp 10 miliar dana baru terkumpul sebesar Rp 500 juta. Nantinya pun dana sebesar itu tidak hanya untuk keperluan wakaf sekolah saja, melainkan digunakan untuk keperluan lain seperti wakaf sumber air, wakaf masjid, wakaf madrasah, wakaf kebun produktif, dan lain sebagainya"Oleh karena itu kami sangat welcome jika para mitra dan donatur tertarik untuk melakukan wakaf produktif ini," kata Warnitis.

Acara Exclusive Gathering #SaatnyaTumbuhBersama kemarin diikuti sekitar 40 peserta. Selain mendengarkan paparan dari para pimpinan Rumah Zakat dan BSI selaku penyelenggara, para peserta juga mendapatkan tausyiah dari dai kondang Ustaz Wijayanto.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement