Jumat 05 Aug 2022 11:20 WIB

Konsumsi Rumah Tangga Jadi Pendongkrak Utama Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal II 2022

Konsumsi rumah tangga tumbuh 5,51 persen pada kuartal II 2022.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Warga berbelanja sayuran di pasar tradisional (ilustrasi). Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan laju pertumbuhan ekonomi nasional sepanjang kuartal II 2022 mencapai 5,44 persen. Konsumsi rumah tangga menjadi penyumbang utama pertumbuhan ekonomi dari sisi pengeluaran.
Foto: ANTARA/Asep Fathulrahman
Warga berbelanja sayuran di pasar tradisional (ilustrasi). Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan laju pertumbuhan ekonomi nasional sepanjang kuartal II 2022 mencapai 5,44 persen. Konsumsi rumah tangga menjadi penyumbang utama pertumbuhan ekonomi dari sisi pengeluaran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan laju pertumbuhan ekonomi nasional sepanjang kuartal II 2022 mencapai 5,44 persen. Konsumsi rumah tangga menjadi penyumbang utama pertumbuhan ekonomi dari sisi pengeluaran.

Kepala BPS, Margo Yuwono, menyampaikan, konsumsi rumah tangga tumbuh 5,51 persen year on year (yoy) atau naik dari kuartal I 2022 yang hanya 4,34 persen. Konsumsi rumah tangga pun menyumbang 51,47 persen atau yang terbesar terhadap terhadap total pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga

"Konsumsi rumah tangga tumbuh persisten dan lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal I 2022," kata Margo dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (5/8/2022).

Margo mengatakan, tingginya konsumsi rumah tangga utamanya didukung oleh meningkatnya daya beli kelompok masyarakat bawah. Kelompok bawah, menurut BPS terbantu oleh bantuan sosial yang dialokasikan pemerintah.

Selain itu kebijakan subsidi energi dan bahan bakar serta pengekangan suku bunga Bank Indonesia juga cukup efektif dalam mengendalikan inflasi. Terjaganya inflasi membantu masyarakat dalam memnjaga daya beli sekaligu dunia usaha tetap kondusif.

Di sisi lain, terdapat peningkatkan aktivitas belanja kelompok masyarakat menengah atas. Khususnya pada momen Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.

"Pelonggaran mobilitas penduduk dan momen hari Raya Idul FItri mendorong ekspansi konsumsi masyaraka sekaligus menjadi stimulus peningkatan suplai (barang dan jasa)," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement