Sabtu 06 Aug 2022 05:15 WIB

Tiga Ucapan Manusia yang Mendatangkan Pahala Besar

Tidak ada kebaikan dari ucapan, kecuali ucapan mengajak manusia bersedekah.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Tiga Ucapan Manusia yang Mendatangkan Pahala Besar
Foto: Republika.co.id
Tiga Ucapan Manusia yang Mendatangkan Pahala Besar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak manusia yang perkataannya setiap hari tidak memiliki nilai kebaikan di dalamnya. Bahkan banyak yang justru tergelincir kepada dosa disebabkan tidak mampu menjaga perkataan sehingga menimbulkan kemaksiatan.

Tetapi, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Iman Krejengan Probolinggo yang juga pimpinan Majelis Ahbaabul Musthofa Habib Hasan bin Ismail Al Muhdhor mengatakan ada sebagian kecil manusia yang ucapannya sehari-hari melahirkan pahala yang sangat besar sebagaimana dalam surat An Nisa ayat 114.

Baca Juga

Siapa saja mereka?

Pertama, orang yang menyeru kepada manusia untuk bersedekah 

Habib Hasan mengatakan tidak ada kebaikan dari ucapan dan perkumpulan manusia kecuali ucapan dan perkumpulan itu mengajak manusia bersedekah. Mereka memperhatikan keadaan kerabatnya, tetangganya, fakir maskin, anak-anak yatim dan orang-orang yang membutuhkan dan kemudian bersedekah kepada orang-orang itu. 

"Sedekah di akhir zaman menjadi amalan yang bisa sangat diharapkan untuk selamat dunia akhirat," kata Habib Hasan saat mengisi pengajian dalam Safari Dakwah Al Habib Hasan bin Ismail Al Muhdhor di Masjid Baitul Azhim, Kota Banjar Baru, Kalimantan Selatan yang juga disiarkan melalui kanal resmi Al Wafa Tarim pada Kamis (4/8/2022).

Habib Hasan mengatakan di antara keutamaan sedekah adalah menolak bala, menyelamatkan diri dari siksa neraka, dan membuat diri dicintai Allah SWT serta meleburkan dosa. 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَالْوَالِدٰتُ يُرْضِعْنَ اَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ لِمَنْ اَرَادَ اَنْ يُّتِمَّ الرَّضَاعَةَ ۗ وَعَلَى الْمَوْلُوْدِ لَهٗ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِۗ لَا تُكَلَّفُ نَفْسٌ اِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَا تُضَاۤرَّ وَالِدَةٌ ۢبِوَلَدِهَا وَلَا مَوْلُوْدٌ لَّهٗ بِوَلَدِهٖ وَعَلَى الْوَارِثِ مِثْلُ ذٰلِكَ ۚ فَاِنْ اَرَادَا فِصَالًا عَنْ تَرَاضٍ مِّنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا ۗوَاِنْ اَرَدْتُّمْ اَنْ تَسْتَرْضِعُوْٓا اَوْلَادَكُمْ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ اِذَا سَلَّمْتُمْ مَّآ اٰتَيْتُمْ بِالْمَعْرُوْفِۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ
Dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna. Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani lebih dari kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita karena anaknya dan jangan pula seorang ayah (menderita) karena anaknya. Ahli waris pun (berkewajiban) seperti itu pula. Apabila keduanya ingin menyapih dengan persetujuan dan permusyawaratan antara keduanya, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin menyusukan anakmu kepada orang lain, maka tidak ada dosa bagimu memberikan pembayaran dengan cara yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

(QS. Al-Baqarah ayat 233)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement