Jumat 05 Aug 2022 19:51 WIB

Satgas Monkeypox IDI: Gejala Cacar Monyet, Paling Umum Menyerang Wajah

Selain wajah, gejala cacar monyet bisa muncul pada bagian tubuh lain, seperti lengan.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ratna Puspita
Ilustrasi Ketua Satgas Monkeypox PB IDI dr. Hanny Nilasari mengatakan, sekitar 50 persen virus cacar monyet atau monkeypox umumnya menyerang wajah.
Foto: Pixabay
Ilustrasi Ketua Satgas Monkeypox PB IDI dr. Hanny Nilasari mengatakan, sekitar 50 persen virus cacar monyet atau monkeypox umumnya menyerang wajah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Satgas Monkeypox PB IDI dr. Hanny Nilasari mengatakan, sekitar 50 persen virus cacar monyet atau monkeypox umumnya menyerang wajah. Selain wajah, gejala cacar monyet juga bisa muncul pada bagian tubuh lainnya, seperti lengan, perut, badan, punggung, dan lain-lain.

"Monkeypox umumnya menyerang wajah, biasanya ada di wajah dan kemudian diikuti lengan tubuh, perut, badan punggung dll," ujar Hanny dalam diskusi daring, Jumat (5/8/2022).

Baca Juga

"Begitu juga di telapak tangan, bisa jadi di tangan dan mukosa, mata mulut atau di dalam mulut, jadi masih mungkin ada di lokasi tertentu. kalau imun baik biasanya kondisinya baik, artinya bisa lokal, kalau daya tahan tubuh tidak baik kondisi bisa buruk," kata dia.

Karena itu, upaya perlindungan diri dari monkeypox dengan menghindari kontak langsung dengan orang bergejala, menerapkan hubungan seksual yang aman, menjaga kebersihan tangan menggunakan air dan sabun atau hand sanitizer, menggunakan masker, serta mempraktikkan etika batuk dan bersin yang benar.

Sedangkan upaya pencegahan di rumah dapat dilakukan dengan melakukan good hygiene practices, mencuci kain dengan deterjen, memisahkan alat makan orang terinfeksi, mencuci alat makan menggunakan air panas atau air hangat dan sabun dengan memakai sarung tangan, membersihkan permukaan terkontaminasi dengan desinfektan.

Monkeypox pertama kali ditemukan pada 1958 ketika dua wabah penyakit mirip cacar terjadi di koloni monyet yang dipelihara untuk penelitian, yang menjadi asal nama monkeypox. Kasus manusia pertama dari monkeypox tercatat pada 1970 di Republik Demokratik Kongo (DRC) selama periode upaya intensif untuk menghilangkan cacar.

Sejak itu, cacar monyet telah dilaporkan pada orang-orang di beberapa negara Afrika tengah dan barat lainnya. Ketika seseorang terkena infeksi virus monkeypox, biasanya dibutuhkan setidaknya lima hingga 21 hari untuk mengembangkan gejalanya.

Beberapa gejala yang berhubungan dengan cacar monyet antara lain seperti demam, sakit kepala kronis, nyeri otot, sakit punggung, panas dingin dan batuk. Serta ada pembengkakan kelenjar getah bening. Beberapa gejala lain yang juga muncul ketika seseorang terkena infeksi virus monkeypox adalah kulit melepuh dengan sedikit cairan, ruam berwarna merah, dan lainnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement