Sabtu 06 Aug 2022 06:15 WIB

Satgas: 282.247 Ekor Ternak Sembuh dari Penyakit Mulut dan Kuku

Sebanyak 1.053.554 ekor sapi telah divaksinasi hingga saat ini.

Red: Friska Yolandha
Petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor memeriksa kesehatan hewan ternak sapi saat vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) dosis kedua di Bangun Tani Hias, Kelurahan Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (2/8/2022). DKPP Kota Bogor mulai melakukan vaksinasi PMK dosis kedua dengan jumlah sebanyak 500 dosis yang diprioritaskan untuk hewan ternak yang telah divaksin dosis pertama.
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor memeriksa kesehatan hewan ternak sapi saat vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) dosis kedua di Bangun Tani Hias, Kelurahan Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (2/8/2022). DKPP Kota Bogor mulai melakukan vaksinasi PMK dosis kedua dengan jumlah sebanyak 500 dosis yang diprioritaskan untuk hewan ternak yang telah divaksin dosis pertama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) mencatat sebanyak 282.247 ekor ternak sembuh dari PMK hingga Jumat (5/8/2022). Jumlah ini terdiri atas 270.037 sapi, 8.925 kerbau, 1.097 domba, 2.156 kambing dan 32 babi.

Menurut data Satgas Penanganan PMK yang diterima di Jakarta sebanyak 1.053.554 ekor sapi telah divaksinasi hingga saat ini. Satgas juga melaporkan sebanyak 464.112 ekor ternak sakit akibat PMK yang tersebar di 23 provinsi hingga Jumat (5/8), dengan rincian 443.275 sapi, 15.601 kerbau, 1.651 domba, 3.497 kambing dan 88 babi.

Baca Juga

Sedangkan sebanyak 7.659 ekor potong syarat yang meliputi 7.512 sapi, 63 kerbau, delapan domba, 76 kambing. Sebanyak 4.859 ekor ternak mati, dengan rincian 4.702 ekor sapi, 97 kerbau, 16 domba dan 44 kambing.

Sementara sebanyak 169.347 ekor ternak belum sembuh, yang terdiri atas 161.024 sapi, 6.516 kerbau, 530 domba, 1.221 kambing dan 56 babi.

Sebelumnya, Koordinator Tim Pakar Penanganan PMK Wiku Adisasmito meminta masyarakat berhati-hati jika kontak dengan hewan ternak terinfeksi PMK. Dalam konferensi pers daring diikuti di Jakarta, Kamis (7/7) malam, Wiku mengimbau masyarakat untuk untuk mencuci tangan atau melakukan upaya pembersihan lainnya seperti disinfeksi ke bagian tubuh dan berbagai hal sesaat, sebelum dan sesudah kontak fisik dengan hewan dengan PMK.

Kedua, jika mendesak untuk kontak fisik dengan hewan maka gunakanlah alat pelindung diri sekali pakai atau yang sudah dari disinfeksi sebelumnya, termasuk jika hanya masuk ke area kandang.

"Langkah ini menjadi penting karena manusia baik anggota tubuh maupun bahan yang menempel pada tubuh dapat menjadi media penularan virus PMK antar-hewan," kata Wiku.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement