Jumat 05 Aug 2022 22:20 WIB

Bupati Jember Minta Semua Pihak Bantu Tenangkan Warga Desa Mulyorejo

Ada empat kejadian pembakaran rumah dan kendaraan di desa Mulyorejo

Red: Nur Aini
Pembakaran (ilustrasi). Bupati Jember Hendy Siswanto meminta semua pihak membantu menenangkan warga setelah aksi pembakaran rumah dan kendaraan yang terjadi di Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur.
Foto: Antara
Pembakaran (ilustrasi). Bupati Jember Hendy Siswanto meminta semua pihak membantu menenangkan warga setelah aksi pembakaran rumah dan kendaraan yang terjadi di Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Bupati Jember Hendy Siswanto meminta semua pihak membantu menenangkan warga setelah aksi pembakaran rumah dan kendaraan yang terjadi di Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur.

"Kami meminta bantuan para tokoh masyarakat dan pesantren untuk menenangkan warga di sana," katanya di Jember, Jumat (5/8/2022).

Baca Juga

"Saya juga meminta aparat kepolisian dan TNI untuk menurunkan pengamanan yang lebih di kawasan tersebut untuk memberikan perlindungan kepada warga yang rumah dan kendaraannya rusak akibat dibakar," katanya.

Hendy juga meminta masyarakat menghidupkan kembali sistem keamanan lingkungan (siskamling). Beberapa rumah dan kendaraan warga di dua dusun di Desa Mulyorejo dibakar sekelompok orang tak dikenal. Selama Juli hingga awal Agustus 2022, ada empat kejadian pembakaran rumah dan kendaraan di desa itu sehingga warga menjadi resah.

Bupati mengatakan, pemerintah daerah akan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak aksi pembakaran diDesa Mulyorejo. Sementara itu, Wakil Bupati Jember M. Balya Firjaun Barlaman mengemukakan kemungkinan adanya akumulasi persoalan di balik penyerangan sekelompok orang terhadap rumah dan kendaraan warga di Desa Mulyorejo.

"Pada Kamis (4/8) kemarin, saya bersama Pak Dandim dan Kapolres melihat lokasi sekaligus ingin mengumpulkan informasi untuk mengetahui apa penyebab utamanya. Data-data itu sudah dikumpulkan kepolisian," katanya.

"Saya minta kepada masyarakat agar semuanya menahan diri karena Indonesia adalah negara hukum, maka semua harus patuh kepada hukum. Siapa yang melanggar, tentu ada sanksi hukum yang berlaku di Indonesia," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement