Sabtu 06 Aug 2022 16:15 WIB

Erdogan Ingin Punya Lembaran Baru Hubungan dengan Rusia

Turki diketahui berperan dalam menengahi kesepakatan pembentukan koridor gandum

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) berbincang dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat bertemu di Sochi, Rusia, 5 August 2022.
Foto: EPA-EFE/VYACHESLAV PROKOFYEV / SPUTNIK / KREM
Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) berbincang dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat bertemu di Sochi, Rusia, 5 August 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -– Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Sochi, Jumat (5/8/2022). Pada kesempatan itu, Erdogan menyampaikan harapannya untuk membuka lembaran baru hubungan dengan Moskow.

Erdogan menilai, pertemuannya dengan Putin sangat penting mengingat peran yang dimainkan Rusia dan Turki di kawasan sekitarnya.

Baca Juga

“Saya berharap mereka (Turki-Rusia) akan membuka halaman baru dalam hubungan bilateral. Kami berencana untuk membahas hubungan antara kedua negara di semua bidang dan mencapai kesepakatan tentang bagaimana maju," kata Erdogan dalam sambutannya, dilaporkan kantor berita Rusia, TASS.

"Langkah-langkah yang diambil baik di sektor energi dan dalam penciptaan koridor gandum di Laut Hitam, serta pembicaraan tentang industri pariwisata dan inisiatif yang diterapkan di sektor transportasi, adalah positif bagi kawasan kami," ucap Erdogan menambahkan.

Turki diketahui berperan dalam menengahi kesepakatan pembentukan koridor gandum di Laut Hitam antara Rusia dan Ukraina. Kesepakatan itu menuai apresiasi mengingat krisis pangan yang kini tengah dihadapi dunia.

Sementara itu, Putin mengungkapkan, Rusia dan Turki memiliki banyak proyek bilateral untuk dilaksanakan. Ia mengatakan, nilai perdagangan bilateral kedua negara telah berlipat ganda pada kuartal pertama 2022. "Cukup untuk mengatakan bahwa perdagangan kita meningkat 57 persen tahun lalu dan pada bulan-bulan pertama tahun ini, termasuk Mei, meningkat dua kali lipat," kata Putin.

Volume perdagangan antara Rusia dan Turki adalah sekitar 35 miliar dolar AS pada 2021. Sementara tahun ini, menurut perkiraan para ahli, perdagangan antara kedua negara tersebut kemungkinan akan tumbuh menjadi 50-60 miliar dolar AS. 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ اَخَذْنَا مِيْثَاقَكُمْ وَرَفَعْنَا فَوْقَكُمُ الطُّوْرَۗ خُذُوْا مَآ اٰتَيْنٰكُمْ بِقُوَّةٍ وَّاسْمَعُوْا ۗ قَالُوْا سَمِعْنَا وَعَصَيْنَا وَاُشْرِبُوْا فِيْ قُلُوْبِهِمُ الْعِجْلَ بِكُفْرِهِمْ ۗ قُلْ بِئْسَمَا يَأْمُرُكُمْ بِهٖٓ اِيْمَانُكُمْ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ
Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji kamu dan Kami angkat gunung (Sinai) di atasmu (seraya berfirman), “Pegang teguhlah apa yang Kami berikan kepadamu dan dengarkanlah!” Mereka menjawab, “Kami mendengarkan tetapi kami tidak menaati.” Dan diresapkanlah ke dalam hati mereka itu (kecintaan menyembah patung) anak sapi karena kekafiran mereka. Katakanlah, “Sangat buruk apa yang diperintahkan oleh kepercayaanmu kepadamu jika kamu orang-orang beriman!”

(QS. Al-Baqarah ayat 93)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement