Sabtu 06 Aug 2022 18:59 WIB

Dospulkam  IPB Bantu Nelayan Lombok Timur Perkaya Stok Cumi-cumi dengan Atraktor

Terapan teknologi atraktor membantu memecahkan masalah degradasi habitat cumi-cumi.

Red: Irwan Kelana
Dosen Pulang Kampung (Dospulkam) IPB University memantu nelayan Lombok Timur, NTB,  memerkaya stok cumi-cumi dengan atraktor, 23-28 Juli 2022.
Foto: Dok IPB University
Dosen Pulang Kampung (Dospulkam) IPB University memantu nelayan Lombok Timur, NTB, memerkaya stok cumi-cumi dengan atraktor, 23-28 Juli 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Tim Dosen Pulang Kampung (Dospulkam) IPB University yang terdiri dari Dr Mustaruddin (ketua), Prof Mulyono dan Dr Didik Santoso mengembangkan teknologi terapan atraktor untuk pengkayaan stok sumberdaya cumi-cumi di Tanjung Luar, Kecamatan Keruak, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).  Kegiatan ini juga melibatkan mitra dari Program Studi Biologi Universitas Mataram (Unram) yang diwakili oleh Dr  Karnan yang juga alumni IPB University.  

Kegiatan dilakukan pada tanggal 23-28 Juli 2022  yang terbagi dalam tiga kegiatan utama, yaitu sosialisasi dan pelatihan terkait atraktor,  sumberdaya cumi-cumi dan potensi bisnisnya, dan konservasi lingkungan perairan;  lalu bimbingan/praktik pembuatan atraktor cumi-cumi;  serta pemasangan atraktor cumi-cumi di perairan.  

Dr Mustaruddin yang aktif mengajar di Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, IPB University mengungkapkan, “Terapan teknologi atraktor membantu memecahkan masalah degradasi habitat cumi-cumi yang dikeluhkan nelayan Tanjung Luar akibat berkembangnya wisata pantai dan aktivitas pembangunan di pesisir.  Jika nantinya dikuasai, nelayan punya kemandirian dalam restocking cumi-cumi, sehingga menjamin keberlanjutan penghasilan mereka dalam menangkap cumi-cumi.”

Pemasangan atraktor, sebutnya, dapat mempercepat pemulihan stok dengan merangsang pemunculan cumi-cumi baru, sehingga mengembalikan kondisi produksi cumi-cumi yang sebelumnya menurun di perairan Kecamatan Keruak, Lombok Timur.  Pada saat bersamaan, perairan tersebut juga memiliki keunikan pemandangan bawah air dengan hamparan telur cumi-cuminya, sehingga menambah daya tarik wisata pantai.  “Pada posisi ini, terjadi sinergitas perikanan cumi dengan kegiatan pariwisata yang sebelumnya cenderung berseberangan,” ujarnya seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (3/8/2022).

Dalam sesi sosialisasi dan pelatihan (24/7), Prof Mulyono yang merupakan pakar atraktor cumi-cumi dari Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, IPB University memaparkan bahwa atraktor dikembangkan dengan memanfaatkan tingkah laku dari cumi-cumi, di mana dalam memijah menempelkan telurnya pada substrat/benda-benda yang menggantung dengan lingkungan yang remang-remang. “Nelayan dapat mengembangkan ini secara tepat guna dengan memanfaatkan drum bekas, bambu, kawat, ban bekas, dan pipa paralon bekas. Tinggal desain dan pemasangan tali temali diperhatikan,“ ujar Prof Mulyono.    

Kelompok nelayan, pengolah dan pengusaha cumi, dan pengelola Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Luar menyambut hangat penerapan teknologi tepat guna.  “Upaya tersebut bagus, karena ban dan drum bekas yang tadinya biasa dibuang termanfaatkan sebagai atraktor, sehingga mendorong peningkatan produksi yang turun dalam beberapa tahun terakhir ini, “ ujar Ir  Hanan yang lama menangani PPI Tanjung Luar.

Praktik pembuatan atraktor cumi-cumi da  25 Juli 2022 dilakukan dengan memanfaatkan drum bekas yang banyak tersedia di Kecamatan Keruak Lombok Timur, sedangkan tali temalinya terbuat dari bambu. “Nah, apa yang dibutuhkan untuk atraktor sudah ada di sekitar kita, “ ujar Dr Didik.   Menurutnya,  hal ini perlu dilakukan untuk memulihkan stock sumberdaya cumi-cumi sekaligus mengkonservasi lingkungan bawah air perairan kita, dan hasil tangkapan cumi nelayan Tanjung Luar juga meningkat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement