Ahad 07 Aug 2022 03:20 WIB

Tim KWA SKSG UI Gelar Pengabdian Masyarakat di Desa Sapit, Lombok Timur

Tim akan melakukan sejumlah kegiatan berupa pelatihan mengenai digital marketing.

Red: Muhammad Fakhruddin
Kaprodi KWA SKSG UI Bayu Kristianto, PhD saat pertemuan dengan Kades Sapit H Sriatun dan warga desa setempat.
Foto: istimewa
Kaprodi KWA SKSG UI Bayu Kristianto, PhD saat pertemuan dengan Kades Sapit H Sriatun dan warga desa setempat.

REPUBLIKA.CO.ID,LOMBOK TIMUR -- Program Studi Kajian Wilayah Amerika (KWA) Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI) mengelar Pengabdian Masyarakat (Pengmas) UI di Desa Sapit Kecamatan Suela Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pengabdian masyarakat di Desa Sapit ini berlangsung pada 5-10 Agustus 2022. 

Ketua Program Studi Kajian Wilayah Amerika SKSG Universitas Indonesia Bayu Kristianto, PhD mengatakan saat Univesitas Indonesia tengah gencar melakukan pengabdian masyarakat. Dalam program Pengmas KWA 2022 ini, kata Bayu, tim akan melakukan sejumlah kegiatan berupa pelatihan mengenai digital marketing, teknologi terbarukan, serta perakitan dan praktik penggunaan gerobak surya yang ditujukan untuk masyarakat Desa Sapit, Lombok Timur, beserta UMKM-UMKM yang ada di desa ini.

Baca Juga

"Dengan tujuan supaya mereka mampu meningkatkan kemampuan memasarkan produk berupa kopi serta mampu menggunakan teknologi yang ramah lingkungan untuk keperluan pemasaran produk," kata Bayu, Sabtu (6/8/2022).

Bayu berharap melalui pengmas ini, usaha-usaha yang sedang diupayakan oleh para petani dan penggiat UMKM di desa ini dapat semakin maju dan berkembang dengan adanya pelatihan mengenai teknik-teknik pemasaran secara digital. Serta dengan penggunaan alat teknologi terkini dalam proses pemasaran yang turut juga berkontribusi dalam pelestarian lingkungan.

"Kita ingin melibatkan angota masyarakat di desa ini, yang terutama berkecimpung dalam usaha penanaman kopi, dalam kegiatan ini sehingga manfaat dari kegiatan ini bisa dirasakan oleh pihak-pihak yang membutuhkan," ujar Bayu.

Dengan demikian, lanjut Bayu, kopi sebagai produk pertanian masyarakat desa ini semakin banyak memasuki pasar dan dikenal oleh masyarakat luas, serta penikmat kopi pada khususnya. "Harapan besar kita adalah bahwa masyarakat desa ini akan mampu mengelola sumber daya alam yang mereka miliki di tanah mereka sendiri dan tidak menggantungkan sumber kehidupan pada pihak-pihak di luar desa, seperti misalnya perusahaan-perusahaan asing atau instansi-instansi pemerintah," pungkasnya. 

Kepala Desa Sapit H Sriatun S.Pt. menyambut baik pelaksanaan Pengabdian Masyarakat KWA SKSG UI di desanya. "Selama datang dari Jakarta pa dosen dan para mahasiswa yang berkegiatan di desa ini. Kami bersyukur dengan adanya kegiatan ini," kata Sriatun.

Sriatun berharap dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi desa ini. "Saya yakin seyakin-yakinnya," ujar Sriatun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement